Bisnis.com, JAKARTA—Korban meninggal akibat gempa bumi di Pidie Jaya dilaporkan telah menyebabkan 52 orang meninggal dunia. Sementara itu, pasokan listrik dari PLN ke 40.000 pelanggan mengalami gangguan.
Sebelumnya dikabarkan bahwa kebanyakan korban meninggal adalah mereka yang tinggal di rumah toko yang ambruk akibat gempa.
Di sisi lain, gempa bumi ini juga membuat pasokan listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) ke sekitar 40.000 pelanggan di wilayah terdampak gempa mengalami gangguan.
Bahrul Halid, Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah Aceh, mengatakan gempa bumi yang melanda Pidie Jaya, Aceh, merusak sejumlah infrastruktur kelistrikan milik perusahaan. Akibatnya, ada 500 kilowatt listrik di Samalangan, dan 6 megawatt listrik di Beureunun-Meureudu tidak tersalurkan.
“Area di Samalanga, Beureunun, dan Meureudu sempat mengalami pemadaman listrik sesaat setelah gempa yang berdampak kepada sekitar 40.000 pelanggan PLN,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (7/12/2016).
Bahrul menuturkan gempa tersebut membuat 84 trafo distribusi milik PLN jatuh dari posisi semula dan memerlukan pemulihan lebih lanjut. Kabel jaringan listrik menengah sepanjang 500 meter sirkit (ms) di Samalanga dan 25 kilometer sirkit (kms) di Meureudu-Beureunun juga mengalami kerusakan.
Menurutnya, gempa itu juga merobohkan 48 tiang jaringan listrik tegangan menengah, dan 60 tiang jaringan listrik tegangan rendah.
Untuk mengantisipasi gangguan pasokan listrik, PLN masih melakukan upaya normalisasi instalasi kelistrikan yang terganggu. Hal itu dilakukan untuk mendukung proses pemulihan pascagempa yang membutuhkan pasokan listrik.
Saat ini, PLN bersama Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah (Lazis PLN) membuka posko PLN Peduli di Meureudu. Posko itu akan menjadi pusat tanggap darurat yang juga menyediakan dapur umum, serta fasilitas kesehatan lainnya.