Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Empat Gajah Sumatra Akan Dipindahkan Dari Seblat. Netizen Galang Penolakan

netizen menggalang suara menolak rencana pemindahan empat gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) dari Pusat Latihan Gajah Seblat di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, ke salah satu lembaga konservasi di Pulau Bali.
Foto penolakan relokasi Gajah Sumatra dari Seblat/twitter-SofianRafflesia-@fianbkl
Foto penolakan relokasi Gajah Sumatra dari Seblat/twitter-SofianRafflesia-@fianbkl

Kabar24.com, BENGKULU - Dukungan atas penolakan pemindahan Gajah Sumatra dari PLG Seblat mengalir di media sosial.

Sebelumnya, netizen menggalang suara menolak rencana pemindahan empat gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) dari Pusat Latihan Gajah Seblat di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, ke salah satu lembaga konservasi di Pulau Bali.

Foto dua ekor gajah Sumatera di PLG Seblat dilengkapi tagar #stoprelokasigajahseblat diposting di akun instagram @fianbkl pada Selasa pukul 11.00 WIB.

Beberapa menit setelah diunggah, foto tersebut telah diposting ulang oleh sejumlah pengguna media sosial instagram.

Tiga jam setelah diunggah, 270 orang telah menyukai foto tersebut dan 20 komentar dari netizen.

"Kalau turis ingin melihat gajah mereka tidak akan ke Bengkulu lagi, tapi di Bali. Tolak," tulis pemilik akun ahmad_alfairuz.

Tidak hanya ramai diperbincangkan di instagram, informasi tentang rencana pemindahan gajah itu juga jadi topik bahasan netizen asal Bengkulu di twitter.

Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti juga "berkicau" lewat akun twitternya @ridwanmukti1963. Ia mendukung kampanye penolakan pemindahan satwa langka tersebut.

"Setuju kita tolak," tulis Gubernur Ridwan.

Informasi yang dihimpun, permintaan terhadap satwa gajah Sumatera itu diketahui dari surat permohonan salah satu lembaga konservasi yang berkedudukan di Denpasar, Bali.

Surat bernomor 70 tertanggal 31 Oktober 2016 itu ditujukan kepada Direktur Jendral KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Dalam surat itu dijelaskan soal kebutuhan lembaga tersebut akan gajah Sumatera betina sebanyak 17 ekor untuk tujuan pengembangbiakan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Abu Bakar mengatakan belum mengetahui perihal surat dari lembaga konservasi di Bali itu.

"Saya lagi di luar kota dan belum tahu ada surat permintaan dari Bali ke Kementerian LHK," kata Abu saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Data BKSDA Bengkulu menyebutkan ada 12 ekor gajah binaan PLG Seblat yang hidup di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Seblat yang dapat ditempuh selama lima jam berkendara dari Kota Bengkulu.

Selain untuk patroli kawasan hutan, belasan gajah jinak tersebut juga menunjang kegiatan pariwisata di taman wisata alam tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper