Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Tarik Amerika dari Kerja Sama Trans Pasifik

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan, bahwa dia akan menarik Amerika Serikat dari kerja sama Trans Pasifik atau Trans-Pacific Partnership (TPP) pada hari pertama bertugas.
Donald Trump/Reuters
Donald Trump/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan, bahwa dia akan menarik Amerika Serikat dari kerja sama Trans Pasifik atau Trans-Pacific Partnership (TPP) pada hari pertama bertugas.

"Saya akan mengeluarkan pemberitahuan soal niat menarik diri dari TPP, yang merupakan potensi bencana bagi negara kita," kata Trump dilansir Xinhua.

Trump membuat pernyataan tersebut dalam sebuah video singkat, di mana dia menyampaikan rencana kebijakan untuk 100 hari pertama bertugas sebagai Presiden AS.

"Sebaliknya, kami akan bernegosiasi terkait penawaran perdagangan bilateral yang adil, yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan industri bagi Amerika," tambahnya.

Trump mengatakan, dia akan membatalkan pembatasan pekerjaan pada produksi energi Amerika, dan menciptakan jutaan pekerjaan dengan gaji tinggi.

Terkait etika reformasi, pejabat pemerintah akan dilarang menjadi pelobi dalam lima tahun pertama setelah meninggalkan pekerjaan, dan akan dilarang melobi atas nama pemerintah asing untuk hidup.

Trump juga berjanji untuk menyusun rencana keamanan nasional yang komprehensif dan melakukan penyelidikan terkait pelanggaran program visa.

Dalam peraturan tersebut, Trump mengatakan untuk setiap satu peraturan baru, dua peraturan lama harus dihilangkan.

Kebijakan ini bertujuan mereformasi Washington dan membangun kembali kelas menengah Amerika, kata Trump.

Trump menjadi presiden terpilih AS pada awal bulan ini, setelah mengalahkan Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton. 

Dia sekarang dalam proses pembentukan pemerintahan dan mempersiapkan secara resmi untuk mengambil alih Gedung Putih pada 20 Januari.

Diketahui, TPP merupakan perjanjian perdagangan bebas antara 12 negara Asia-Pasifik, yang telah ditandatangani namun belum diratifikasi oleh anggota parlemen AS.

Selama kampanye pemilu, Trump mengatakan dia sangat menentang kesepakatan tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper