Bisnis.com, JAKARTA– Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menegaskan Indonesia akan terus mempererat kerja sama perdagangan dan memperkuat investasi inklusif untuk pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan.
Hal tersebut disampaikannya Wapres di hadapan para pemimpin negara-negara yang tergabung dalam Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada pertemuan APEC ke-24 yang berlangsung di Lima, Peru.
“Perdagangan, investasi dan konektivitas merupakan kunci pertumbuhan ekonomi di Asia Pasifik, untuk itu harus didukung dengan kebijakan yang terbuka dan inklusif,” jelas JK dalam KTT APEC, seperti dikutip Bisnis dari siaran pers Kementerian Luar Negeri RI, Senin (21/11/2016).
KTT APEC merupakan forum antara 21 pemimpin ekonomi APEC yang menguasai 39% penduduk dunia, 60% ekonomi dunia dan 46% perdagangan dunia, menjadi harapan besar masyarakat internasional untuk memimpin dunia keluar dari stagnasi pertumbuhan ekonomi dan melewati berbagai tantangan geopolitik, volatilitas pasar keuangan, dan proteksionisme.
Kemlu menyebut KTT dengan tema “Quality Growth and Human Capital” ini sangat penting bagi Indonesia untuk dapat turut berperan dalam membentuk kebijakan ekonomi regional yang selaras dengan kepentingan nasional dan regional, serta meyakinkan pasar bahwa perekonomian Indonesia memiliki fundamental yang kuat dan kondusif.
JK mencatat Indonesia merupakan satu dari 10 negara yang mengalami kemajuan paling pesat dalam laporan kemudahan berbisnis (Ease of Doing Business/EoDB) yang belum lama ini dilansir World Bank.
“Namun bagi Indonesia EoDB di APEC juga berarti memberikan kemudahan akses pasar bagi komoditas yang berkontribusi pada pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan,” ujar Wapres.
JK pun mendorong kerja sama APEC dalam riset dan pengembangan, diseminasi teknologi, meningkatkan partisipasi petani dan nelayan kecil di jaringan produksi global, dan promosi pengelolaan efektif bagi ekosistem kelautan dan perikanan.