Kabar24.com, JAKARTA - Personel Layanan Darurat dan Pertahanan Selandia Baru mengevakuasi ratusan pelancong dan penduduk dari sebuah kota kecil di pulau bagian selatan negeri itu.
Evakuasi berlangsung di tengah gempa susulan yang terasa semakin kuat pada Selasa (15/11/2016), sehari setelah gempa bumi yang menewaskan dua orang.
Gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang wilayah selatan Selandia Baru pada Minggu (13/11/2016) lewat tengah malam dan mengakibatkan runtuhnya bangunan serta hancurnya kaca di ibu kota, Wellington.
Gempa ini juga menyebabkan terputusnya akses transportasi jalan dan kereta api di sepanjang wilayah timur laut.
Sementara itu, sejumlah gempa susulan terus berlanjut.
Personel layanan darurat disebar di seluruh penjuru Wellington. Sejumlah orang yang berada di dalam gedung dievakuasi karena adanya kekhawatiran runtuhnya bangunan tersebut.
Wali Kota Wellington Justin Lester seperti diberitakan Reuters, Selasa (15/11/2016) menyebutkan gedung kosong sepertinya mengalami kerusakan struktural akibat gempa.
Selain itu, kota Kaikoura, lokasi yang terkenal untuk melihat paus, yang berjarak sekitar 150 kilometer dari Christchurch masih terisolasi akibat longsor.
"Kami mengusahakan sebanyak mungkin penerbangan untuk bisa keluar dari Kaikoura hari ini," kata Komandan Udara Darryn Webb yang menjadi Komandan Pelaksana Pasukan Gabungan Selandia Baru.
Sekitar 400 dari 1.200 turis yang terlantar akibat gempa berhasil dikeluarkan dari wilayah tersebut pada Selasa, termasuk 12 orang yang menderita luka-luka.