Bisnis.com, JAKARTA—Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wellington meminta seluruh warga negara Indonesia (WNI) di Selandia Baru meningkatkan kewaspadaan, dan aktif memantau perkembangan pasca-gempa bumi yang terjadi pada 14 November 2016.
Melalui keterangan resminya, Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Selandia Baru aktif memantau perkembangan pasca-gempa bumi berkekuatan 7,5 skala richter. Pemerintah mengkhawatirkan terjadi gempa susulan yang dapat berdampak kepada kondisi WNI di negara tersebut.
“Apabila ada informasi penting terkait WNI yang terkena dampak gempa tersebut, dimohon untuk menghubungi KBRI Wellington melalui nomor telepon +6421874505,” isi keterangan resmi itu seperti dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri, Senin (14/11/2016).
Berdasarkan komunikasi awal KBRI Wellington dengan masyarakat Indonesia, diperoleh informasi bahwa WNI di wilayah Christchruch, Dunedin, Invercargill, dan Nelson, dalam keadaan aman.
Hingga kini, KBRI Wellington masih terus melakukan komunikasi dengan WNI yang tinggal di kota terdekat dengan pusat gempa di Kaikoura, karena masih terjadi gempa bumi susulan.
KBRI Wellington juga menyebutkan terdapat dua orang korban jiwa akibat gempa bumi yang memicu peringatan tsunami tersebut.
Di Selandia Baru sendiri terdapat 4.000 orang WNI, dengan rincian 2.138 orang di Auckland, 230 orang di Christcruch, 40 orang di Dunedin, 15 orang di Invercargill, dan 30 orang di Nelson.
Kebanyakan WNI di Selandia Baru berprofesi sebagai tenaga profesional, mahasiswa, dan pekerja di bidan peternakan, serta perkebunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
