Kabar24.com, MARRAKESH - Permasalahan perubahan iklim ternyata tidak hanya menjadi perhatian bagi para teknokrat dan birokrat semata.
Dalam Konferensi Perubahan Iklim COP 22, Paviliun Indonesia menggelar Interfaith Dialogue: Faith Communities on Climate Actions. Dalam dialog itu, hadir perwakilan dari beberapa negara yang membahas keterlibatan agama dan kepercayaan dalam perubahan iklim.
Sister Jayanti Kirpalani, perwakilan dari Brahma Kumaris, mengatakan alam memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya dengan catatan manusia pun harus bijak dalam memanfaatkannya.
“Harus saling mengerti dan memahami karena intinya semua harus berbagi,” tuturnya, Rabu (9/11/2016).
Sementara itu, Hayu Prabowo dari Majelis Ulama Indonesia menyebutkan pembakaran hutan dapat menyebabkan kerusakan, pencemaran lingkungan, kerugian orang lain, gangguan kesehatan dan dampak buruk lain.
Karena itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun memberi fatwa haram terhadap aktivitas pembakaran hutan.