Kabar24.com, JAKARTA - Pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) tak lama lagi akan berlangsung. Seluruh dunia menantikan hasil pemungutan suara, tak terkecuali Indonesia.
Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) , seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, tentu berharap perdamaian global dan stabilitas perekonomian berjalan secara berkelanjutan.
Kedua hal itu dianggap bisa terwujud jika calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton yang menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat.
“Ya kalau Trump, wah kelihatannya susah itu, dunia nanti juga jadi susah. Tentu orang mengharapkan banyak kepada Hillary,”ungkap Wapres Kalla di Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Dia juga berpendapat, calon presiden Partai Republik yang juga seorang pengusaha itu diprediksi akan menerapkan kebijakan perdagangan yang lebih protektif. Hal itu telah berulangkali disinyalkan Trump dari beberapa pidato kampanyenya.
“Ya perdagangan biasa saja, walaupun kelihatannya dari pidato Trump itu lebih protektif nasionalnya, sendiri-sendiri,”sambungnya .
Berdasarkan hasil survei Reuters/Ipsos States of The Nation menjelang pelaksanaan Pilpres Amerika Serikat, Hillary Clinton hampir dipastikan mengalahkan pesaingnya Donald Trunp dengan peluang mencapai 90%.
Mantan menteri luar negeri itu mengalahkan Trump dengan perbandingan persentase 45% dan 42% untuk popular vote. Hillary diperkirakan menguasai 303 suara electoral college dan Trump hanya 235 suara. Angka itu sudah cukup untuk menang karena batasan untuk electoral college hanya 270 suara.
Profesor Ilmu Politik dari Universitas Miami, Joseph Uscinski, meramalkan kemenangan Hillary dalam Pilpres AS.
Menurut Joseph, Hillary memiliki modal yang cukup untuk berperan sebagai Presiden AS, dibandingkan Trump. Salah satu keunggulannya ialah didukung oleh kelompok minoritas terutama kalangan warga latin dan masyarakat Islam.