Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Riau Tolak Impor Cabai Merah

Kamar Dagang dan Industri dan Bank Indonesia menolak impor cabai merah di Riau untuk mengatasi inflasi di daerah itu.
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis

Kabar24.com, PEKANBARU-- Kamar Dagang dan Industri dan Bank Indonesia menolak impor cabai merah di Riau untuk mengatasi inflasi di daerah itu.


Wakil Ketua Kadin Riau Ida Desmal mengatakan cabai merah diimpor dari Sumatra Barat dan Sumatra Utara dan daerah tetangga. Karena proses distribusi dan rantai makanan yang panjang, harga cabai cenderung terjadi spekulasi.


"Akibatnya harga cabai melonjak dan selalu menyebabkan inflasi. Ada upaya pemerintah membuka keran impor dari darrah lain, kita tidak setuju karena masalah yang terjadi akan sama," katanya, Jumat (4/11/2016).


Dia mengatakan Riau berpotensi memiliki lahan pertanian cabai merah.  Meski dengan iklim yang tidak cocok, penanaman bisa diterapkan dengan teknologi yang lebih modern, namun tetap biaya murah. Kadin meminta pemerintah menggarap pertanian cabai merah agar tidak bergantung lagi dengan daerah tetangga.


Untuk mengatasi masalah tingginya harga kebutuhan pokok rumah tangga di pasaran, Bank Riau (BI) mendorong agar Pemerintah Provinsi Riau membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk ketahanan pangan.


Kepala BI Kantor Perwakilan Riau, Ismet Inono mengatakan, pemerintah tidak bisa hanya berharap kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menutupi kebutuhan pangan di Riau.


"Harus ada BUMD pangan, karena Bulog tidak mengurus semua kebutuhan pokok untuk di Riau. Kami yakin setidaknya dengan ada bidang sendiri yang urus masalah pangan akan ada geliat perbaikan harga," katanya.


Dia menambahkan, hadirnya BUMD pangan akan mengatur segala kebutuhan pokok masyarakat yang masuk dari luar daerah. Setidaknya untuk harga sembako di pasar tidak begitu liar. Jika terjadi lonjakan harga pangan yang signifikan, pemerintah bisa langsung melakukan intervensi dan menjaga ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat.


Ismet juga meyakini, jumlah suplai kebutuhan pokok rumah tangga itu akan lebih stabil. Sebab perusahaan plat merah ini sudah menyediakan kebutuhan sembako masyarakat. Hadirnya BUMD pangan di Riau sangat disarankan.


Apalagi melibat kondisi ketidakstabilan harga sembako di Riau karena suplai yang selalu terbatas dan sangat beketergantungan kepada daerah lain.


"Kalau untuk kasusnya Riau dengan kondisi ketergantungan terhadap pangan. Mestinya ada. Memang tidak mudah untuk membentuk itu. Yang harus lebih gencar di TPID," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper