Kabar24.com, PEKANBARU - Riau bebas bencana kabut asap pada tahun ini setelah 18 tahun musibah itu terus terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan. Hal tersebut tidak terlepas dari faktor cuaca.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Jim Gafir mengatakan tahun ini, musim panas diterpa badai La Nina yang menyebabkan hujan.
"Artinya, musim panas tahun ini diguyur hujan. Meski kebakaran hutan dan lahan masih tetap terjadi," katanya, Senin (31/10/2016).
Badai La Nina juga mempermudah pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Tim Satgas Penanggulangan Bencana Daerah menghentikan pemadaman water bombing menggunakan helikopter, meski titik panas dan titik api ditemukan di beberapa wilayah.
Kondisi cuaca tersebut berbeda dengan tahun lalu. Selama empat bulan, Agustus-November 2015, kebakaran hutan dan lahan terus terjadi hingga menyebabkan kabut asap. Bencana kabut asap tahun lalu merupakan bencana terparah selama 18 tahun.
Kepala Badan Meteorologi dan Klimatologi Pekanbaru Sugarin mengatakan tahun lalu badai El Nino menerpa Riau dan beberapa wilayah Indonesia. El Nino merupakan badai kemarau panjang.
"Tahun lalu ada El Nino, musim kemarau berkepanjangan. Tahun ini, ada La Nina, musim kemarau yang diterpa hujan badai," kata Sugarin.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengklaim Riau bebas kabut asap karena pemerintah dan Tim Satgas Pencegahan Kebakaran Hutan berhasil melakukan upaya pencegahan dengan maksimal. Upaya pencegahan tersebut juga diapresiasi oleh Presiden Joko Widodo.
"Salah satu upaya kita dengan memelihara dan merestorasi gambut. Hal ini sangat efektif untuk mengurangi kebakaran hutan dan lahan yang berimbas menjadi kabut asap," katanya.