Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Obat Ilegal di Cakung Tidak Main-Main

Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya menggerebek sejumlah unit pergudangan yang dijadikan sebagai lokasi pembuatan obat dan jamu ilegal.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan/Antara
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya menggerebek sejumlah unit pergudangan yang dijadikan sebagai lokasi pembuatan obat dan jamu ilegal.

Meski hanya berlokasi di ruko di daerah komplek pergudangan, ternyata omzet bisnis ini tidak main-main. Penjualan bulanannya diprediksi mencapai Rp3 miliar. Belum lagi nilai investasi yang mencapai Rp12,5 miliar di luar biaya sewa atau pembelian gedung yang dipakai sebagai pabrik.

"Dia siap keluarkan modal besar, belum kita cek gudangnya, apakah dia sewa atau beli. Kalau beli kan mahal di sini. Kemudian mesinnya juga mahal menurut saya," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan, Jumat (28/10/2016) saat memeriksa lokasi produksi obat dan jamu ilegal di Cakung.

Iriawan menjelaskan berdasarkan taksiran sementara, investasi aset yang ditanamkan dalam bisnis ilegal ini mencapai Rp12,5 miliar, belum termasuk biaya sewa atau pembelian unit ruko.

Selain itu, dia menambahkan mesin-mesin yang dipakai untuk memproduksi jutaan obat-obat ilegal ini cukup berkualitas dan bahkan belum dimiliki oleh rumah sakit Polri.

Dia juga menyebutkan selain harga yang mahal, oenggunaan mesin-mesin canggih khususnya untuk produksi obat tersebut bukanlah hal yang gampang bagi masyarakat awam. Untuk itu, pemilik usaha diduga telah menyewa trainer khusus untuk mengajari cara pembuatan obat.

"Mesin-mesin pabriknya ini cukup canggih, berarti ada trainer khusus mentraining bagaimana cara pembuatan obat, ada konsultan khusus cara meracik obat," katanya menduga.

Kabar24.com,JAKARTA- Selasa (25/10/2016) Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya menggerebeg sejumlah unit pergudangan yang dijadikan sebagai lokasi pembuatan obat dan jamu ilegal.
Kendati hanya berlokasi di ruko di daerah komplek pergudangan, ternyata omzet bisnis ini tidak main-main. Penjualan bulanannya diprediksi mencapai Rp3 miliar. Belum lagi nilai investasi yang mencapai Rp12,5 miliar diluar biaya sewa atau pembelian gedung yang dipakai sebagai pabrik.
"Dia siap keluarkan modal besar, belum kita cek gudangnya, apakah dia sewa atau beli. Kalau beli kan mahal di sini. Kemudian mesinnya juga mahal menurut saya," sebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan, Jumat (28/10/2016) saat melakukan memeriksa lokasi produksi obat dan jamu ilegal di Cakung.
Iriawan menjelaskan, berdasarkan taksiran sementara, investasi aset yang ditanamkan dalam bisnis ilegal ini mencapai Rp12,5 miliar, belum termasuk biaya sewa atau pembelian unit ruko.
Selain itu, dia menambahkan bahwa mesin-mesin yang dipakai untuk memproduksi jutaan obat-obat ilegal ini cukup berkualitas dan bahkan belum dimiliki oleh rumah sakit Polri.
Dia juga menyebutkan, selain harga yang mahal, oenggunaan mesin-mesin canggih khususnya untuk produksi obat tersebut bukanlah hal yang gampang bagi masyarakat awam. Untuk itu, pemilik usaha diduga telah menyewa trainer khusus untuk mengajari cara pembuatan obat.
"Mesin-mesin pabriknya ini cukup canggih, berarti ada trainer khusus mentraining bagaimana cara pembuatan obat, ada konsultan khusus cara meracik obat," duganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper