Kabar24.com, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya M. Iriawan menjelaskan maksud ucapannya terkait petugas polisi menggunakan rok dalam kata sambutannya pada acara silaturahmi dengan tim sukses pasangan cagub-cawagub serta anggota parpol pada Kamis (27/10/2016).
Menurutnya, dia tidak bermaksud menyinggung kaum wanita dalam perkataannya tersebut. Dia meminta maaf, jika ada pihak yang merasa tersinggung dengan kalimat tersebut.
"Saya meminta maaf, jika ada yang tersinggung atas pernyataan kemarin, tapi saya tak bermaksud seperti itu," katanya usai pembongkaran gudang obat palsu di Cakung, Jakarta Timur, Jumat (28/10/2016).
Dia menjelaskan, bahwa perkataannya tersebut tidak bermaksud menyinggung melainkan mengangkat kaum perempuan. Pasalnya, dalam berbagai kesempatan penyelesaian masalah, kaum wanita akan didahulukan karena dengan sifat yang lemah lembut wanita diharapkan bisa menyelesaikan masalah tanpa perseteruan.
"Saya tidak bermaksud menyinggung gender, justru saya angkat, lihat saja yang berhadapan dengan pengunjuk rasa itu Polwan, baru setelah tertekan ada pasukan di belakangnya ada pasukan khusus," sambungnya.
Irwan menjelaskan, kata-kata tersebut ditujukan untuk para kapolres di wilayah hukumnya, dengan maksud bahwa mereka harus bisa memilah antara tindakan melayani, melindungi dan, berlaku tegas dengan catatan tetap pada batasannya.
"Kan mereka sudah ditempatkan di Jakarta. Itu kapolres pilihan, jadi harus bisa memilah mana melayani, melindungi, dan bertindak tegas, tapi ada batasannya kalau saya tegas dan humanis. Jadi kapolres tuh kalau demo jangan di dekat wanita, di tempat lemah lembut itu maksud saya. Nggak ada untuk melecehkan wanita. Di tempat kita (polri) ada kapolres yang wanita," jelasnya.
Sebelumnya, Iriawan memerintahkan anak buahnya untuk berani bersikap tegas dan tidak perlu segan menembak di tempat pelaku kejahatan dan provokator yang memperkeruh suasana di Jakarta.
Dia juga, dengan bercanda, mengatakan kalau anggotanya tidak berani untuk tegas maka dia menganjurkan meminta istri mereka untuk mengukur lingkar pinggang dan mengganti celana dengan rok.
Menanggapi hal ini, anggota DPR Komisi III Sufmi Dasco Ahmad menyebutkan sikap Kapolda tersebut menyinggung masalah gender dengan alasan pengguna rok adalah wanita.
Sufmi pun meminta kapolda untuk menarik ucapannya dan meminta maaf terkait hal ini karena dianggap melecehkan wanita.