Kabar24.com, JAKARTA – Pemerintah menjanjikan sejumlah infrastruktur persiapan Asian Games yang digelar pada Agustus 2018 sudah selesai dan siap diujicoba pada akhir 2017.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimuljono mengatakan saat ini pembangunan infrastruktur yang menjadi kewenangannya masih on the track dengan rencana penyelesaian target.
Basoeki memaparkan progress pembangunan proyek Wisma Atlet sebanyak 10 tower di Kemayoran, Jakarta Pusat telah mencapai 25%.
Sementara itu, pembangunan wisma atlet berupa rumah susun di Jakabaring, Sumatera Selatan telah menyelesaikan 3 dari 5 tower yang ditargetkan.
Di sisi lain, progress renovasi kompleks Gelora Bung Karno mencapai 3%. Meski demikian, Basoeki memperkirakan renovasi tetap tepat waktu untuk di ujicobakan pada Desember 2017.
“Untuk wisma atlet di Jakabaring dan Kemayoran kami targetkan maksimal Juli 2017 selesai, sedangkan renovasi GBK memang baru pembangunan fisik sebesar 3%, namun insyaallah selesai pada 2017,” katanya, usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (24/10/2016).
Untuk pembangunan tersebut, anggaran wisma atlet Kemayoran dan renovasi GBK mencapai Rp6,4 triliun, sedangkan pembangunan wisma atlet Jakabaring mencapai Rp314 miliar.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan mengatakan pihaknya ditugasi membangun Light Rail Transit (LRT) sepanjang 24 km, membangun dua jembatan di daerah Sungai Musi, serta enam tower wisma atlet sebelum penyelenggaraan dimulai.
Saat ini, dia mengatakan seluruhnya masih on the track dengan target, terutama untuk pembangunan LRT yang saat ini mencapai 16,58%.
“Kami harapkan akhir Desember 2017 semua selesai. Untuk LRT, mungkin ada trial operation 4-5 bulan, dan Mei 2018 sudah full operation,” jelasnya.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan bahwa seluruh persiapan, termasuk uji coba venue ditargetkan selesai pada Juni 2016 atau dua bulan sebelum penyelenggaraan itu berlangsung.
Adapun, Pramono mengatakan dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo akan segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mengatur perihal penggunaan angggaran serta hal-hal lain, seperti logo hingga mascot.
“Tadi sudah disetujui Presiden aka nada Perpres supaya tidak ada tumpang tindih dan efektif. Bu Menkeu juga sudah setuju,” ujarnya.
