Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi: Pengoplosan Tabung Gas Berbahaya dan Rugikan Masyarakat

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya Hendy F. kurniawan menyebutkan tindakan pengoplosan tabung gas yang dilakukan oleh sekelompok orang di hutan karet di wilayah Bogor selain berbahaya juga merugikan masyarakat.
Ilustrasi tabung gas/Bisnis.com
Ilustrasi tabung gas/Bisnis.com

Kabar24.com, JAKARTA - Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya Hendy F. kurniawan menyebutkan tindakan pengoplosan tabung gas yang dilakukan oleh sekelompok orang di hutan karet di wilayah Bogor selain berbahaya juga merugikan masyarakat.

Menurut Hendy, masyarakat yang seharusnya bisa membeli gas melon berisi 3 kilogram dengan harga subsidi terpaksa harus membeli gas 12 kilo tanpa subsidi akibat langkanya gas melon di pasaran.

"Kan masyarakat harusnya bisa menikmati tabung gas subsidi 3 kilogram seharga Rp20.000. Karena kelangkaan yang 12 kilogram harus dibeli juga seharga Rp180.000," katanya, Jumat (21/10/2016)

Terang saja gas melon menjadi langka; dalam penggerebekan di lokasi pengoplosan, polisi menemukan 1.881 tabung gas melon.

Komplotan ini diketahui mengoplos isi tabung gas dengan cara memindahkan isi tabung 3 kilogram ke dalam tabung 12 kilogram atau 50 kilogram secara manual untuk kemudian dijual demi meraup untung.

"Kalau rekan-rekan bisa bandingkan harga ukuran 3 kilogram itu Rp20.000, kalau suntikan tanpa campuran cuma modal Rp80.000 tapi dijualnya Rp180.000," terang Hendy.

Selain merugikan masyarakat, menurut Hendy hal ini tabung berisi gas hasil oplosan ini juga berbahaya karena pemindahan dilakukan secara manual. "Kita juga takut adanya ledakan akibat oplosan ini," katanya.

Berdasarkan keterangan Hendy komplotan ini sudah beraksi selama 3 bulan dan memasarkan hasil oplosan ke berbagai daerah seperti Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper