Kabar24.com, MATARAM -- Nusa Tenggara Barat mengalami penurunan nilai impor pada September 2016. Nilai tersebut turun 35,96% dengan nilai US$8,848 juta dibandingkan dengan bulan sebelumnya senilai US$13,817 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik provinsi NTB Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, sebagian besar Impor NTB beras dari Thailand sebesar 43,42%, Singapura sebesar 22,49%, dan Australia sebesar 18,42%.
"Jenis barang impor terbesar NTB yaith gula dan kembang gula sebesar US$3,841 juta atau setara dengan 43,42%," ujar Endang di Kantor BPS NTB, Senin (17/10/2016).
Endang menyayangkan NTB masih harus mengimpor gula, padahal sudah memiliki pabrik gula di wilayah kabupaten Dompu. Hal ini dinilai butuh perhatian dari dinas terkait.
"Impor gula dan kembang gula sudah dua bulan berturut-turut. Sudah ada pabrik di Dompu, tetapi masih impor. Ini tentunya perlu diperhatikan oleh pihak terkait. Jangan sampai pabriknya ada tetapi bahan baku untuk gulanya tidak ada," ujar Endang.
Dia menambahkan, nilai impor NTB yang meningkat cukup banyak adalah komodiras bahan bakar mineral. Bulan lalu, NTB mencatatkan nilai impor bahan bakar mineral hanya senilai US$37.922 atau dengan porsi sebesar 0,27% dari total impor NTB pada Agustus 2016.
Namun, pada September 2016 nilai impor bahan bakar mineral NTB mencapai US$1,522 juta atau memiliki porsi sebesar 17,21% dari total impor NTB pada September 2016.
Impor NTB Turun 35,96% per September 2016
Nusa Tenggara Barat mengalami penurunan nilai impor pada September 2016. Nilai tersebut turun 35,96% dengan nilai US$8,848 juta dibandingkan dengan bulan sebelumnya senilai US$13,817 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Eka Chandra Septarini
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu