Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBERANTASAN NARKOBA: Alat Deteksi di Pelabuhan Perlu Diperbaiki

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes John Turman Panjaitan mendesak diadakannya perbaikan peralatan pengawasan/pendeteksi di pintu-pintu masuk utama barang dan orang dari luar negeri, terutama di pelabuhan.
Ilustrasi-Tes urine/Antara
Ilustrasi-Tes urine/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes John Turman Panjaitan mendesak diadakannya  perbaikan peralatan pengawasan/pendeteksi di pintu-pintu masuk utama barang dan orang dari luar negeri, terutama di pelabuhan.

Usai rilis kasus narkoba, yang berlangsung di Polda Metro Jaya, John  menyebutkan keterbatasan kemampuan peralatan pengawasan seperti mesin x-ray untuk mendeteksi setiap barang yang masuk lewat sejumlah  pelabuhan di Indonesia menjadi salah satu faktor yang mempersulit pihaknya mencegah masuknya barang-barang terlarang khususnya narkoba ke Indonesia.

Untuk itu, dia mendesak agar pemerintah mampu mengadakan atau memperbaharui alat guna mempermudah kinerja polisi dalam melakukan pengawasan.

“Itu harus kita perbaiki, saya sudah menghadap itu harus diperbaiki. Alat yang ada saat ini sudah canggih tetapi masih bisa dikelabui  tetapi alat baru belum ditemukan,” katanya, Selasa (11/10/2016).

Menurut John, sebagian besar narkotika yang beredar di Indonesia berasal dari luar negeri sepeti China atau Iran. Untuk itu, para bandar di Indonesia berusaha mengelabui para petugas di pelabuhan dengan menyelipkan narkotika impor tersebut di antara barang-barang yang diimpor dari luar negeri.

“Saat ini, China, Iran, ini lah negara pertama kedua yang paling besar karena bahan baku prekursor sangat gampang dan digunakan oleh ahli kimia di situ… Contohnya, pengusha bangunan kirim beton, wajar kan, tapi di dalammnya ada [narkoba] …  Karena tebal plat yang mereka [pengimpor]  gunakan,  tidak tembusa dengan x-ray nya,” jelas John.

Selain minimnya kemampuan alat di pelabuhan, penggunaan pelabuhan tikus juga menjadi tantangan lain.

Sebelumnya, Irjen Pol Moechgiyarto saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya pernah menyebutkan bahwa Jakarta dikepung sejumlah pelabuhan tikus yang menjadi pintu masuk narkoba. Pelabuhan-pelabuhan tikus itu mempersulit pengawasan masuknya narkoba ke Indonesia.

“Ya, itu kan karena negara kita ini kepulauan. Makanya jadi banyak pintu masuk narkoba," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper