Kabar24.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan Indonesia tidak memiliki konflik perbatasan maritim dengan China.
Retno mengatakan Indonesia hanya memiliki persoalan kesepakatan perbatasan dengan Malaysia dan Vietnam, yang saat ini tengah dinegosiasikan.
“Kita tidak memiliki overlapping di bidang maritim dengan China. Saya ingin menegaskan bahwa Indonesia hanya memiliki overlapping dengan Malaysia dan Vietnam yang saat ini kita negosiasikan,” ujarnya, dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri, Jumat (7/10/2016).
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menggarisbawahi kebijakan Presiden terhadap pulau-pulau terluar di Indonesia adalah penguatan terhadap pulau-pulau yang dianggap strategis. Penguatan tersebut hendak dilakukan pemerintah secara bertahap sesuai dengan kondisi perekonomian yang berlangsung.
“Penguatan baik udara, laut, maupun darat dilakukan secara bertahap berdasarkan kondisi ekonomi yang ada. Semua pulau-pulau terluar yang strategis seperti Natuna, Biak, Morotai, Saumlaki, termasuk Merauke juga,” kata Gatot.
Panglima TNI juga memastikan bahwa upaya-upaya di Natuna dan pulau lainnya tersebut tidak dimaksudkan secara spesifik untuk menanggapi ketegangan yang terjadi dengan pemerintah China terkait dengan konflik di Laut China Selatan.
Menurutnya, penguatan tersebut dilakukan dalam rangka menjaga keutuhan Negara Indonesia secara keseluruhan.
“Kalau hanya Tiongkok maka kita tidak bangun di Biak, tidak dibangun di Morotai, tidak perlu di Saumlaki. Ini semua dilakukan sama untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.