Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

16 Penyelundup Pengungsi Dari Timur Tengah, Asia, Afrika Ditahan

Serbia menahan 16 tersangka penyelundup pengungsi dari Timur Tengah, Asia, dan Afrika, sebagai bagian dari peningkatan upaya mencegah arus migran gelap yang mencoba masuk Eropa Barat, kata Kementerian Dalam Negeri, Kamis (22/9/2016).
Pengungsi. /Bisnis.com
Pengungsi. /Bisnis.com

Bisnis.com, BELGRADE -  Serbia menahan 16 tersangka penyelundup pengungsi dari Timur Tengah, Asia, dan Afrika, sebagai bagian dari peningkatan upaya mencegah arus migran gelap yang mencoba masuk Eropa Barat, kata Kementerian Dalam Negeri, Kamis (22/9/2016).

Kemendagri dalam sebuah pernyataan mengatakan ke-16 tersangka yang ditahan polisi dan agen keamanan negara itu berasal dari Presevo dan Bujanovac, kota-kota di wilayah selatan di luar Makedonia.

"Mereka memfasilitasi penyeberangan perbatasan Makedonia dan Serbia secara ilegal dan ... memindahkan mereka melalui Serbia ke negara-negara Uni Eropa," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Serbia berada dalam pusat krisis arus migran ke Eropa pada 2015. Ratusan ribu orang mengungsikan diri dari perang di Timur Tengah dengan melintasi Balkan untuk mendapat tempat berlindung di Uni Eropa.

Selama musim panas, banyak migran berupaya menyeberangi lautan dari Afrika Utara ke negara-negara seperti Italia. Namun ketika musim gugur membuat laut lebih ganas, rute darat melalui Balkan kembali menggeliat.

Sepanjang 2016 hingga saat ini, lebih dari 110 ribu migran melintasi negara tersebut, sebagian besar menuju utara ke perbatasan Hongaria yang ditutup oleh Budapest setahun lalu.

Sekitar 7 ribu migran terdampar di kamp-kamp di seluruh negara, jumlah itu naik dari 4 ribu migran pada Juli. Banyak di antara mereka membayar penyelundup untuk mencapai Serbia dari Turki melalui Makedonia atau Bulgaria.

Sejak pembentukannya pada Juli, gugus tugas militer dan polisi Serbia yang berpatroli di perbatasan selatan dengan Makedonia dan Bulgaria telah mencegah sekitar 8 ribu migran memasuki negara tersebut, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Jovan Krivokapic.

"Dalam dua pekan terakhir, terdapat peningkatan tekanan migran di perbatasan Bulgaria (dengan Serbia), tempat kami secara berkala melihat keberadaan kelompok-kelompok lebih dari 50 orang," katanya kepada Reuters.

Patroli militer dan polisi menemukan 24 migran dari Afghanistan dan Pakistan berdesakan di dalam sebuah mobil van dekat perbatasan dengan Bulgaria pada Rabu, kata Krivokapic.

Para Rabu malam, Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vucic mengatakan Belgrade kemungkinan akan memperketat kebijakan migran.

"Kita tidak bisa menjadi tempat parkir bagi warga Afghanistan," kata Vucic seperti dikutip kantor berita Tanjug dalam sebuah konferensi di New York.

Selain bekerja sama dengan Hongaria untuk menghambat arus migran, Serbia juga mencari bantuan teknis dari Prancis dan Austria.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper