Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Sumbar Minta BUMN Turut Kembangkan Pariwisata

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di daerah itu ikut berkontribusi mengembangkan pariwisata setempat, mengingat sektor itu menjadi prioritas utama pemerintah.
Bukit Cambai di Kabupaten Solok, Sumatra Barat/Istimewa
Bukit Cambai di Kabupaten Solok, Sumatra Barat/Istimewa

Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di daerah itu ikut berkontribusi mengembangkan pariwisata setempat, mengingat sektor itu menjadi prioritas utama pemerintah.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebut,  perlu peran aktif BUMN dengan mengarahkan anggaran corporate social responsibility (CSR) untuk membantu pembangunan sarana prasarana wisata Sumbar.

“Kami harapkan, semua pihak terutama BUMN ikut berkontribusi mengembangkan pariwisata Sumbar,” kata Irwan, Senin (19/9/2016).

Menurutnya, pengembangan pariwisata daerah itu terkendala masih minimnya infrastruktur penunjang di kawasan wisata, seperti rest area, toilet, area parkir, rumah ibadah dan sarana penunjang lainnya.

Sementara itu, kemampuan pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran bagi kegiatan pariwisata juga terbatas, sehingga dibutuhkan sinergi dengan sektor lainnya, termasuk BUMN yang beroperasi di Sumbar.

Apalagi, seluruh kabupaten/kota di Sumbar memiliki banyak sekali objek wisata yang tidak mampu dikembangkan dengan hanya mengandalkan anggaran pemerintah.

“Di banyak objek wisata, rest area ini belum mencukupi, juga penerangan jalan dan infrastruktur lain. Ini perlu jadi sinergi pemda dengan BUMN untuk dibantu lewat CSR,” ujarnya.

Sejumlah objek wisata yang populer namun masih minim pengelolaan seperti Ngarai Sianok dan Greatwall Koto Gadang di Bukittinggi, Lembah Harau dan Panorama Kelok Sembilan di Limapuluh Kota, Air Terjun Lembah Anai di Tanah Datar.

Termasuk objek-objek wisata baru, seperti Kawasan Mandeh di Pesisir Selatan, Bukit Cambai di Solok, dan destinasi lainnya di sejumlah daerah masih minim fasilitas.

Irwan mengatakan, selain meminta dukungan lembaga maupun BUMN, Pemprov Sumbar juga membuka investasi asing untuk pengembangan wisata.

Teranyar, Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Sumbar meliputi kawasan wisata utama Kota Padang hingga Kawasan Mandeh dengan areal sekitar 10.000 hekatre ditawarkan kepada investor asal Saudi Arabia dan Qatar.

Untuk KWT Sumbar itu, pemda menawarkan investasi sektor perhotelan dan resort, infrastruktur wisata, wahana permainan, penyediaan energi, dan investasi lainnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper