Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Sosial mengandalkan dana hibah luar negeri sebagai sumber penerimaan alternatif di tengah kebijakan penghematan anggaran negara oleh pemerintah pusat.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, meskipun kementerian mengalami pemangkasan anggaran, tetapi banyak sumber penerimaan tak terduga lain yang bisa dimanfaatkan. Seperti misalnya, dana hibah untuk wilayah pesisir dari Islamic Development Bank (IDB) yang disalurkan melalui Kementerian Sosial.
“Pemerintah Kanada juga akan menjalankan program wirausaha pemuda pada November 2016 melalui Kementerian Sosial,” ujarnya dalam pembukaan Rapat Kerja Teknis Bidang Kesehatan, Rumah Sakit, dan Sosial PMI 2016 di Istana Wakil Presiden, Rabu(7/9/2016).
Tak hanya itu, lanjutnya, salah satu filantropis asal Amerika Serikat yang masuk 10 besar pengusaha sukses di dunia juga akan menjalankan program kemanusiaan di Indonesia melalui Kementerian Sosial.
Khofifah mengungkapkan pihaknya harus mengambil hikmah dari berbagai keterbatasan anggaran pemerintah dengan sinergi yang lebih produktif untuk memberi pelayanan kepada masyarakat kurang mampu.
Kendati demikian, penghematan anggaran negara turut mempengaruhi kondisi penyaluran dana sosial. Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu menjelaskan, dana bantuan bagi warga lanjut usia yang seharusnya diberikan selama 12 bulan kini terpangkas menjadi hanya 10 bulan.
Tak hanya itu, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang disediakan untuk dana bantuan penyandang disabilitas berat juga mengalami pemotongan dari semula sebanyak 12 kali menjadi hanya 10 kali. Dana bantuan bagi anak terlantar yang seharusnya diberikan senilai Rp144.000 kini hanya Rp123.000.