Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turki Serang Milisi ISIS dan Pasukan Kurdi Dukungan Amerika Serikat

Turki melancarkan serangan artileri secara terpisah terhadap wilayah yang dikuasai milisi ISIS dan pasukan Kurdi YPG yang didukung Amerika Serikat di wilayah utara Suriah.
Pejuang Turki di Suriah terlihat dengan senjata artileri anti-pesawat di Desa Yamadi, dekat perbatasan Turki-Suriah, Suriah, Selasa (24/11/2015).Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia dekat perbatasan Suriah pada hari Selasa karena berulangkali  melanggar  wilayah udara Turki./Reuters
Pejuang Turki di Suriah terlihat dengan senjata artileri anti-pesawat di Desa Yamadi, dekat perbatasan Turki-Suriah, Suriah, Selasa (24/11/2015).Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia dekat perbatasan Suriah pada hari Selasa karena berulangkali melanggar wilayah udara Turki./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA—Turki melancarkan serangan artileri secara terpisah terhadap wilayah yang dikuasai milisi ISIS dan pasukan Kurdi YPG yang didukung Amerika Serikat di wilayah utara Suriah.

Tentara Turki menyerang milisi ISIS di kota perbatasan Jarablus sekaligus menghantam sejumlah  posisi tentara Kurdi YPG di wilayah dekat Manbij kemarin.

Pasukan Kurdi YPG diserang sebanyak 20 kali, sedangkan serangan lintas batas atas ISIS masih berlangsung hingga kini, menurut seorang pejabat Turki sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Selasa (23/8/2016).

Serangan di dalam wilayah Suriah dilakukan setelah Turki bersumpah untuk mengusir pasukan ISIS dari perbatasan negaranya dengan Suriah.

Ankara juga berjanji akan memukul mundur para pejuang Kurdi YPG karena menilai keberadaannya merupakan perpanjangan tangan dari Partai Buruh Kurdi (PKK). Pasukan itu berjuangan untuk memperoleh wilayah otonomi di bagian selatan Turki.

YPG, atau yang dikenal dengan Unit Perlindungan Rakyat, saat ini menguasai  sejumlah wilayah Suriah yang berbatasan dengan Turki bagian utara. Mulai dari kota Hasaka sampai Afrin. Sedangkan sayap politiknya, Kurdish Democratic Union Party (PYD), mengklaim wilayah otonomi yang dikenal dengan nama Rojava.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper