Kabar24.com, JAKARTA - Sejarahwan Komunitas Historia Indonesia Asep Kambali mengusulkan untuk meninggalkan berbagai jenis perlombaan yang selama ini marak dilakukan saat perayaan kemerdekaan.
Asep menuturkan berbagai perlombaan seperti panjat pinang, balap karung, atau makan kerupuk tidak merepresentasikan semangat kemerdekaan. Lomba-lomba semacam ini justru dianggap kurang efektif menanamkan nilai perjuaangan. Namun, dia mengakui pendapatnya akan sulit diterima karena lomba tersebut sudah mengakar di masyarakat.
“Saya usul berbagai lomba yang lebih menggugah semangat kemerdekaan seperti lomba mirip pahlawan, lomba menyanyi lagu perjuangan, lomba membaca teks proklamasi, atau lomba blog sejarah,” katanya, kepada Bisnis, Rabu (10/8/2016).
Asep menjelaskan perayaan kemerdekaan dengan aneka perlombaan berlangsung sejak zaman Orde Baru. Beberapa lomba seperti balap karung atau makan kerupuk memang lahir di periode ini. Namun, beberapa lomba seperti panjat pinang punya sejarah yang lebih panjang dari kemerdekaan Indonesia itu sendiri.
Lomba panjat pinang berasal dari China sejak zaman dinasti Ming dan dinasti Qing. Saat itu lomba panjat pinang sangat digandrungi masyarakat bahkan sampai menelan korban jiwa. Lomba panjat pinang sempat dilarang ketika itu.
Di Indonesia, tradisi ini dibawa oleh orang-orang China dan mulai dikenal sejak 1.800-an. Pemerintah Hindia Belanda saat itu mulai mengakui lomba panjat pinang sebagai bagian dari hiburan di masyarakat. Saat Indonesia merdeka panjat pinang mulai diadopsi dan diterapkan untuk merayakan kemerdekaan.