Kabar24.com, JAKARTA—Kementerian Agama menggandeng Australian Technology Network of Universities untuk mendukung realisasi lahirnya 5.000 doktor pada 2019 mendatang.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengatakan kerjasama ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar di Australia dalam mendukung program 5.000 doktor.
Nantinya, para mahasiswa asal Indonesia penerima beasiswa Kemenag, bisa langsung belajar di anggota konsorsium Australian Technology Network of Universities (ATN).
Lima anggota ATN tersebut yakni Queensland University of Technology di Brisbane, University of Technology Sydney, RMIT University di Melbourne, University of South Australia di Adelaide, dan Curtin University di Perth.
“Universitas di Australia memang menjadi target utama untuk para penerima beasiswa Kemenag. Kerjasama ini sekaligus juga untuk mewujudkan cita-cita besar kami menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dan pusat studi Islam di dunia,” ujar Kamaruddin usai meneken nota kerjasama dengan ATN di Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Chair of International Committee of ATN Nigel Relph mengatakan semua universitas anggota ATN masuk dalam daftar 25 universitas terbaik di bawah 50 tahun dan di QS University Ranking 2015/2016.
Beberapa program andalan yang ditawarkan ATN yakni kesehatan, pendidikan guru, sosial politik, teknologi, energi, hingga studi Islam.
“Kami sangat berkomitmen dengan kolaborasi internasional ini dan kami berharap bisa berlangsung dalam jangka panjang,” tutur Relph.
Adapun, kalangan yang bisa memeroleh beasiswa Kemenag harus merupakan dosen yang mengajar di bawah kementerian tersebut.