Bisnis.com, JAKARTA--Kebantenan berada di wilayah Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Kotamadya Jakarta Utara.
Tempat itu langsung mengingatkan kita pada kota Banten di Provinsi Banten. Apakah ada hubungannya dengan wilayah tersebut?
Untuk itu Zaenuddin HM menjelaskan dalam bukunya “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman, yang diterbitkan oleh Ufuk Press pada Oktober 2012.
Dijelaskan, kawasan tersebut menurut sejarahnya, sejak 1685 dijadikan sebagai salah satu temapt pemukiman orang-orang Banten.
Dahulu wilayah Batavia memang menyatu dengan Banten, ketika masih di bawah kepemimpinan Pangeran Purbaya, salah seroang putra Sulat Ageng Tirtayasa.
Ketika melawan kompeni Belanda, Sultan Ageng terdesak dan terpaksa mengungsi ke Batavia.
Bersama para pengikutnya yang orang-orang Banten itu ditempatkan di lingkungan Benteng. Bahkan kemudian Pangeran Purbaya berserta keluarga dan abdi-abdinya diberi tempat permukiman bukan hanya di daerah itu (Kebantenan), tetapi juga di Jatinegara, Condet, Citeureup dan Cikalong.
Pangeran Purbaya pada 4 Mei 1716 sempat dibuang ke Srilanka. Kemudian diizinkan kembali ke Batavia, hingga wafat di kota itu pada 18 Maret 1732.
Sementara orang-orang Banten yang menjadi pengikut setia pangeran, tetap tinggal di daerah tersebut dan beranak pianak dari satu generai ke generasi berikutnya.
Tempat pemukiman merek itu akhirnya diberi nama Kebantenan. Demikianlah asal usul namanya.