Kabar24.com,JAKARTA— Kepolisian Indonesia menyebutkan bahwa beberapa tersangka tindakan radikal di Batam minggu lalu merupakan bagian dari sebuah kelompok yang memilki puluhan anggota dan telah aktif dalam dua tahun terakhir.
Juru Bicara Kepolisian Indonesia Boy Rafli Amar mengatakan kebanyakan dari anggota kelompok tersebut direkrut secara online dan menerima arahan dari Bahrum Nain, seorang warga Indonesia yang bergabung dengan ISIS.
“Kelompok GRD telah beroperasi selama dua tahun dan memiliki puluhan anggota,” kata Boy seperti dikutip dari Reuters, Senin (8/8/2016)merujuk pada kelompok yang dinamai dengan nama pemimpinnya Gigih Rahmat Dewa.
Pasukan anti teror mengumpulkan keenam orang tersebut setelah melacak mereka selama berbulan-bulan melalu media sosial. Salah satu tersangka kemudian dibebaskan.
Polisi juga menyita sejumlah bahan pembuat bom, senjata, dan anak panah dari rumah tersangka. Namun, polisi mengatakan tidak ada tanda-tanda bahwa serangan dengan roket benar-benar dilakukan dan semuanya hanyalah sebuah rencana.
“Tidak ada waktu tertentu yang mereka tentukan untuk menyerang Singapura, tetapi negara tersebut menjadi target mereka,” kata Boy.