Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitra Dagang RI Sorot Reshuffle Kabinet

Reshuffle kabinet termasuk pergantian menteri perdagangan RI pada pekan lalu mendapat perhatian dari sejumlah negara mitra yang melakukan hubungan dagang dan investasi dengan RI.
Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil usai pelantikan, Rabu (12/8)./Antara-Yudhi Mahatma
Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil usai pelantikan, Rabu (12/8)./Antara-Yudhi Mahatma

Bisnis.com, VIENTIANE – Reshuffle kabinet termasuk pergantian menteri perdagangan RI pada pekan lalu mendapat perhatian dari sejumlah negara mitra yang melakukan hubungan dagang dan investasi dengan RI.

Hal itu terungkap di sela-sela pertemuan para menteri ekonomi 10 negara ASEAN dan negara-negara mitra pada rangkaian acara The 48 ASEAN Economic Ministers’ Meeting and Related Meetings di Vientiane, Laos, sejak Rabu (3/8) hingga Sabtu (6/8).
 
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Thomas T. Lembong mengatakan sejumlah negara mitra dagang Indonesia meminta informasi tentang reshuffle kabinet RI pada pekan lalu.
 
“[Salah satu] Pertemuan penting untuk saya di Laos minggu ini adalah dengan Deputi Mendag Amerika Serikat dan Mendag Kanada. Semua ingin tahu mengenai reshuffle Kabinet minggu lalu,” papar Lembong yang diminta oleh Menteri Perdagangan baru Enggartiasto Lukita untuk mewakili di dalam sejumlah pertemuan.
Menurut Lembong, AS dan Kanada terutama ingin mengetahui dampak reshuffle kabinet terhadap keberlanjutan kebijakan ekonomi dan reformasi ekonomi di Indonesia.
 
“Saya sudah sampaikan, dan mereka akan teruskan keterangan saya ke kawan-kawan para menteri perdagangan, perindustrian dan investasi negara G-20 yang lain,” katanya.
 
Hal serupa dijelaskan pula oleh Thomas kepada mitra-mitra Indonesia di ASEAN saat menteri-menteri ekonomi dan pejabat tinggi 10 negara ASEAN menggelar pertemuan tertutup di Vientiane.
 
“Saya menjelaskan kepada para mendag yang hadir di AEM [ASEAN Economic Ministers] 2016 mengenai reshuffle Kabinet Presiden Joko Widodo, termasuk betapa dahsyatnya reshuffle minggu lalu untuk mendorong reformasi ekonomi Indonesia,” katanya.
 
Thomas yang sebelumnya menjabat menteri perdagangan juga meyakinkan para menteri ekonomi negara mitra bahwa penggantinya adalah pilihan yang sangat baik sebagai Menteri Perdagangan RI.
 
“Dan bahwa beliau akan lanjutkan visi Presiden Jokowi untuk terus meningkatkan kerjasama internasional di bidang ekonomi,” tambahnya.
Enggar ditunjuk oleh Presiden untuk menjadi menteri perdagangan RI pada Rabu (27/7) memang berhalangan hadir pada rangkaian acara pertemuan yang berlangsung sejak Minggu (31/7). Selain diwakili oleh Kepala BKPM, menteri baru juga diwakili oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo.
 
Selain mengikuti seluruh rangkaian acara pertemuan menteri-menteri 10 negara ASEAN, termasuk pertemuan ASEAN dengan negara-negara mitra seperti Korea, Tiongkok, Jepang, Australia, New Zealand, AS, Kanada, Rusia, perwakilan Indonesia juga menggelar sejumlah pertemuan bilateral. A.l. dengan sejumlah perwakilan AS dan dan Hong Kong.
 
Seperti diketahui, pekan lalu Presiden menyusun ulang kabinetnya. Pos ekonomi merupakan yang paling banyak terkena. Dari 12 kementerian dan badan yang terkena perombakan pucuk pimpinan, sebanyak empat di antaranya di bawah pos perekonomian dan empat lainnya masih terkait dengan sektor ekonomi. A.l Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, serta Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, Kementerian PPN/Bappenas, dan BKPM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper