Bisnis.com, JAKARTA – DKI Jakarta dan Jawa Barat merupakan dua provinsi yang disebut oleh Presiden Joko Widodo memiliki dana APBD mengendap di bank terbanyak sampai semester I/2016.
Dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional VII Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Presiden membeberkan bahwa DKI Jakarta memiliki dana anggaran idle sebesar Rp13,9 triliun sedangkan Jawa Barat mencapai Rp8,034 triliun.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basoeki Tjahaja Purnama mengatakan tingginya dana yang tersimpan di perbankan dikarenakan masih banyaknya proyek yang sedang berjalan, sehingga dana tersebut belum bisa dibayarkan.
“Itu kan cuma masalah arus kas saja, kaitannya sama proyek belum yang belum jadi. Coba nanti begitu masuk September-Oktober, kita bisa kesulitan uang,” katanya ditemui usai rakornas.
Ahok bahkan mengatakan DKI Jakarta telah banyak membatalkan pembelian lahan sampai akhir tahun ini karena khawatir dana cash yang dimiliki tidak cukup untuk mendanai proyek.
“Jadi masih tinggi itu karena proyek belum bayar, serapan anggaran kita malah lebih besar daripada tahun lalu kok,” ujarnya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan bahwa pada semester II/2016 ini, anggaran daerah bakal siap segera dicairkan untuk tender-tender proyek. Dia mengatakan tingginya dana idle tersebut juga dikarenakan tingginya nilai APBD Jawa Barat, yakni mencapai Rp30 triliun.
“Anggaran keseluruhan adanya sisa segitu. Tadi saya telepon langsung tadi, katanya bulan depan juga selesai (pencairan tender),” ujarnya.
Dia memastikan bahwa belanja di Jabar masih sesuai dengan yang direncanakan dalam APBD, tidak ada masalah yang berarti.
“Hanya karena di Jabar ada perilaku pengusaha yang tidak mencairkan anggaran kecuali sudah selesai itu proyek. Tahun ini kami selesaikan,” ujarnya.
Setelah berulang kali menginstruksikan pemerintah daerah untuk memacu belanja anggaran, Presiden Joko Widodo akhirnya blak-blakan membuka 10 besar provinsi yang masih ‘lelet’ melakukan belanja sampai semester I/2016.
Ke-10 provinsi tersebut yaitu DKI Jakarta Rp13,9 triliun, Jawa Barat Rp8,034 triliun, Jawa Timur Rp3,9 triliun, Riau Rp2,86 triliun, Papua Rp2,59 triliun, Jawa Tengah Rp 2,46 triliun, Kalimantan Timur Rp1,57 triliun, Banten RP1,52 triliun, Bali Rp1,4 triliun dan Daerah Istimewa Aceh Rp1,4 triliun.
“Pak Ahok, duitnya (APBD) memang gede, tapi menyimpannya juga gede Rp13,9 triliun. Ini harus dikeluarkan. Jabar Nomor 2, pak Gubernur mana ini Rp8,034 triliun, masih gede,” katanya.