Kabar24.com.LONDON— Otoritas London mengatakan kepolisian akan mengerahkan pasukan tambahan sejumlah 600 orang petugas bersenjata di ibu kota guna mengantisipasi adanya ancaman atau serangan.
London di sebut berada di bawah ancaman level parah dan peningkatan ancaman ini bukanlah karena orang tertentu tetapi merupakan efek panjang dari serangkaian serangan mematikan di negara-negara Eropa.
“Setiap orang yang mengikuti perkembangan kejadian di Eropa dalam beberapa minggu terkahir akan mengerti alasan akami ingin menunjukkan tekad kami untuk melindungi masyarakat,” ujar Komisioner Polisi Metropolitan Bernard Hogan –Howe seperti dikutip dari Reuters, Rabu (3/8/2016).
Seiring dengan metode kebijakan Inggris, umunmya petugas kepolisian London tidak diperlengkapi dengan senjata api.
“Kenyataan untuk berhadapan dengan penyerang bersenjata dan mematikan mengharuskan kebutuhan akan petugas yang diperlengkapi senjata api yang akan menggunakan segenap kekuatan untuk menghentikan para penyerang. Petugas bersenjata kita merupakan salah satu dari orang-orang yang akan menghadapi bahaya ini,” kata Hogan-Hawe.
Peningkatan jumlah petugas bersenjata akan tampak nyata bagi publik dan akan dilakukan di setiap sudut kota London.
Sebelumnya, London diserang tindakan bunuh diri terkoordinasi pada 7 Juli 2005 ketika empat orang ekstrimis menargetkan tiga jalur kereta bawah tanah dan satu bus yang menewaskan 52 orang.
Since then, numerous plots have been foiled and there have been smaller-scale attacks, such as the killing of an off-duty soldier on a street in south London by two extremists in May 2013.
Sejak saat itu, banyak plot telah digagalkan dan sejumlah serangan dengan skala kecil telah terjadi, seperti pembunuhan seorang tentara yang sedang tidak bertugas di jalan di wilayah selatan London oleh dua ekstrimis pada Mei 2013.