Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengharapkan diskusi dalam World Islamic Economic Forum (WIEF) dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat Muslim agar lebih adil dan sejahtera.
Saat ini, ujar Kepala Negara, situasi politik di berbagai kawasan dunia tidak bisa diprediksi sehingga harus memanfaatkan karakteristik yang dimiliki masyarakat Muslim.
Dia menjelaskan bahwa masyarakat Muslim memiliki demografi paling baik dibanding kelompok agama lainnya dengan jumlah pemuda Muslim terbesar, rata-rata berusia 23-33 tahun.
Apalagi, Presiden mengatakan bahwa keuangan syariah saat ini berkembang menjadi industri yang bernilai jutaan dolar.
"Selera Islam dalam dunia fashion dan kuliner, seni dan arisitektur berkembang cepat dan ciptakan ekonomi baru," kata Presiden dalam pembukaan WIEF, Selasa (2/8/2016).
Namun, Presiden Jokowi mengakui bahwa masyarakat muslim menghadapi tantangan besar dalam mengatasi pengangguran yang tinggi.
"Bila kita tidak mendidik dan melatih masyarakat kita maka dunia akan meninggalkan kita," ujarnya.
Apalagi, Presiden mengatakan bahwa perekonomian 2016 sarat dengan tantangan setelah melalui 8 tahun krisis ekonomi global.
"Saya yakin diskusi Anda akan berkontribusi berarti bagi tujuan menciptakan masyarakat Muslim yang adil dan sejahtera di dunia," ujarnya.
Tahun ini, WIEF ke-12 diselenggarakan di Jakarta, Indonesia. Acara ini dijadwalkan pada 2-4 Agustus 2016. Tahun lalu, penyelenggaraan dilakukan di Kuala Lumpur, Malaysia.