Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intiland Tingkatkan Recurring Income 20%

Pengembang properti PT Intiland Development Tbk. berencana meningkatkan kontribusi pendapatan berkelanjutan atau recurring income hingga mencapai 20% sejalan dengan penyelesaian sejumlah proyek apartemen dan perkantoran di Jakarta dan Surabaya.
Bisnis.com, SURABAYA - Pengembang properti PT Intiland Development Tbk. berencana meningkatkan kontribusi pendapatan berkelanjutan atau recurring income hingga mencapai 20% sejalan dengan penyelesaian sejumlah proyek apartemen dan perkantoran di Jakarta dan Surabaya.
 
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono mengatakan hingga saat ini kontribusi pendapatan berkelanjutan masih mencapai 13%, dan sisanya pendapatan dari pengembangan proyek.
 
"Kami memproyeksikan pendapatan berkelanjutan bisa memberikan kontribusi mencapai 20% seiring dengan penyelesaian proyek perkantoran dan ritel seperti South Quarter di Jakarta, Praxis dan Spazio Tower di Surabaya,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (27/7/2016).
 
Adapun pada semester I/2016, Intiland mencatatkan kinerja penjualan Rp1,13 triliun, meningkat 13,77% atau Rp136,78 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perseroan juga berhasil meningkatkan laba bersih menjadi Rp150,65 miliar atau naik 16,06% dari periode yang sama tahun lalu.
 
Archied menjelaskan, ditinjau dari tipenya, kontribusi dari pendapatan pengembangan (development income) mencapai sebesar Rp985,03 miliar atau 87% dari keseluruhan. Pendapatan berkelanjutan (recurring income) memberikan kontribusi sebesar Rp145,19 miliar atau 13%.
 
"Besaran kontribusi pendapatan berkelanjutan tersebut, lebih tinggi dibandingkan hasil kontribusi
pada semester I/2015 yang mencapai 11%. Meningkatkan kontribusi itu terutama faktor pendapatan sewa dari perkantoran," imbuhnya.

Dia menambahkan, bila ditinjau dari segmentasi pengembangannya, pasar mixed-use dan high-rise masih menjadi
kontributor pendapatan terbesar yang mencapai Rp625,14 miliar atau 55%, disusul segmen pengembangan kawasan perumahan Rp359,89 miliar atau 32%, serta Rp145,19 miliar atau 13% dari segmen properti investasi yang terdiri dari pendapatan penyewaan perkantoran dan kawasan industri, pengelolaan fasilitas olahraga, lapangan golf, dan ritel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper