Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSEKUSI HUKUMAN MATI: Keluarga Terpidana Mati Datangi LP Cilacap

Keluarga dan penasihat hukum sejumlah terpidana mati kasus narkoba serta perwakilan kedutaan besar (kedubes) dari beberapa negara, mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilacap, Jawa Tengah.
Ilustrasi: Bus Transpas yang digunakan untuk memindahkan terpidana mati kasus narkotika keluar dari dermaga penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jateng, Minggu (24/7/2016)./Antara-Idhad Zakaria
Ilustrasi: Bus Transpas yang digunakan untuk memindahkan terpidana mati kasus narkotika keluar dari dermaga penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jateng, Minggu (24/7/2016)./Antara-Idhad Zakaria

Kabar24.com, CILACAP - Pelaksanaan eksekusi hukuman mati terhadap terpidana kasus narkoba nampaknya sudah semakin dekat waktunya.

Keluarga dan penasihat hukum sejumlah terpidana mati kasus narkoba serta perwakilan kedutaan besar (kedubes) dari beberapa negara, mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilacap, Jawa Tengah.

Dari pantauan, Selasa (26/7/2016), halaman kantor Kejaksaan Negeri Cilacap tampak dipenuhi mobil berpelat nomor luar daerah dan beberapa mobil berpelat konsulat atau kedubes.

Informasi yang dihimpun, kedatangan penasihat hukum dan perwakilan kedubes atau konsulat itu dalam rangka memenuhi undangan Kejaksaan Agung untuk menghadiri rapat di Kejari Cilacap terkait persiapan eksekusi hukuman mati.

Selain penasihat hukum dan perwakilan kedubes atau konsulat, keluarga sejumlah terpidana mati pun tampak mendatangi Kejari Cilacap.

Seorang perempuan berkewarganegaraan Indonesia yang menggendong seorang anak berkulit hitam tampak mendatangi Kejari Cilacap.

Mereka sempat terlihat meninggalkan Dermaga Wijayapura setelah kedatangannya ditolak oleh petugas pos penjagaan tempat penyeberangan khusus menuju Pulau Nusakambangan itu.

Perempuan tersebut berupaya menghindari wartawan saat ditanya mengenai identitas terpidana mati yang akan dikunjungi.

Selain itu, seorang perempuan berjilbab juga tampak mendatangi Kejari Cilacap dan kedatangannya sempat dihentikan oleh petugas keamananan setempat.

"Mau ketemu keluarga? Keluarga siapa Bu?" tanya petugas keamanan tersebut.

Setelah memeriksa surat-surat yang dibawanya, petugas keamanan mempersilakan perempuan berjibab itu masuk ke dalam kantor Kejari Cilacap.

Selanjutnya, keluarga terpidana mati tersebut dipersilakan memasuki Ruang Pos Pelayanan Hukum Gratis dan Pelayanan Informasi Publik.

Selain keluarga terpidana mati, penasihat hukum, dan perwakilan kedubes, Koordinator Rohaniwan Lapas se-Nusakambangan K.H. Hasan Makarim juga terlihat mendatangi Kejari Cilacap.

Saat ditemui wartawan, Hasan mengaku kedatangannya hanya untuk pertemuan biasa saja.

"Biasa saja, ketemuan saja," katanya.

Demikian pula saat ditemui di Dermaga Wijayapura setelah meninggalkan Kejari Cilacap, Hasan juga mengaku kedatangannya ke Nusakambangan hanya untuk pertemuan biasa.

Bahkan saat ditanya mengenai kemungkinan telah adanya permintaan sebagai rohaniwan pendamping bagi terpidana mati yang beragama Islam, dia mengatakan jika hingga saat ini belum ada permintaan tersebut.

"Belum ada," katanya singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper