Bisnis.com, ANKARA – Otoritas penerbangan membatalkan dan menunda penerbangan dari Turki dan keberangkatan dari Bandara Istanbul Ataturk , merespons upaya kudeta pemerintahan yang dilakukan pihak militer negara itu.
Insiden percobaan perebutan kudeta ini pun ditakutkan akan kembali memukul sektor pariwisata Turki yang dalam beberapa bulan terakhir ikut terganggu oleh sejumlah peristiwa termasuk bom bunuh diri yang pada Juni lalu telah menewaskan 45 orang di Bandara utama negara itu.
Dari informasi yang dihimpun FlightAware.com, sejauh ini sebanyak 32 penerbangan telah dinyatakan ditunda sejak insiden kudeta terjadi. Salah seorang pejabat penerbangan ang dikutip Reuters pun menyebut seluruh penerbangan dari Bandara Instanbul telah dibatalkan.
Beberapa maskapai juga telah menyatakan tidak akan melakukan penerbangan ke Turki. British Airways misalnya, dalam situs resminya meminta seluruh pelanggan mereka yang berencana melakukan lawatan ke Turki pada akhir pekan ini, untuk segera menjadwalkan ulang penerbangannya.
Federal Aviatin Administration Amerika Serikat telah mengumumkan seluruh penerbangan dari negara tersebut yang menuju ke Turki dapat mendarat kembali di AS. Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi terkait insiden ini dari Turkish Airlines.
Seperti diketahui, sekelompok Militer Turki melakukan percobaan kudeta kekuasaan. Pada Jumar malam waktu setempat, sekelompok tentara dilaporkan menutup akses jalan dari dua jembatan di Istanbul dan mengoperasikan sejumlah pesawat tempur.
“Kita akan segera menyelesaikan insiden ini,” kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dalam pernyataan resminya sekitar dua jam lalu seperti dikutip Reuters, Sabtu (16/7/2016).