Kabar24.com,JAKARTA—Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve menyebutkan sekitar 18 orang korban luka serangan truk maut di Nice saat ini dalam kondisi kritis.
Truk seberat 25 ton itu bergerak zig-zag di kerumunan ketika kembang api diluncurkan yang menandai berakhirnya hari nasional Prancis, Kamis (14/7/2016) pukul 22.30 waktu setempat. Sejauh ini serangan ini diprediksi dilakukan sendiri oleh tersangka.
Pelaku teror truk di Nice Prancis akhirnya diidentifikasi berusia 31 tahun dan merupakan seorang Tunisia kelahiran Prancis.
Hal ini dikemukakan oleh seorang sumber dari kepolisian. Sang tersangka melepaskan tembakan setelah menewaskan 84 orang dan melukai lebih banyak orang akibat aksi gilanya mengendarai truk besar di kerumunan orang-orang yang sedang menyaksikan pertunjukan kembang api di Nice Prancis pada peringatan Bastille Day yang merupakan hari libut nasional.
Pihak kepolisian Prancis mencoba menemukan kemungkinan apakah pengemudi truk tersebut memiliki kaki tangan di kota lain atau terlibat dengan aktivitas ISIS. Sejauh ini tidka ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab ata skejadian ini. Perancis akan tetap melanjutkan operasinya memerangi ISIS
Presiden Prancis Francois Hollande menyebut tindakan ini sebagai aksi terorisme.
Beberapa jam kemudian Hollande mengumumkan bahwa status darurat yang seharusnya berakhir pada akhir Juli akan diperpanjang hingga tiga bulan kedepan paska kejadian yang juga menewaskan beberapa orang anak.
“Saat ini Prancis dipenuhi kesedihan atas tragedy ini,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/7/2016).
Pejabat setempat menyebutkan ratusan orang dilaporkan menderita luka-luka akibat kejadian ini. Selain itu, ditemukan pula senjata dan granat di dalam truk naas tersebut.