Bisnis.com, JAKARTA – Teror kembali memukul Prancis ketika sebuah truk secara tidak terduga dikendarai menerjang kerumunan massa di Nice, Prancis, dan membunuh setidaknya 70 orang saat berlangsungnya perayaan Bastille Day (Kamis, 14/7/2016).
Ratusan orang dilaporkan terluka, sementara pengendara truk tersebut tewas ditembak polisi.
Presiden Francois Holande langsung kembali ke Paris dari Avignon untuk pertemuan darurat di kementerian dalam negeri. Kepemerintahan Hollande telah terlibat dengan sejumlah serangan sejak awal 2015, terutama serangan teroris di Paris pada 13 November yang menyebabkan 130 orang tewas.
“Kami semua dimobilisasi dan siap untuk merespon. Kami diamanahkan untuk merawat para korban,” ujar Sebastien Humbert, Deputi Prefek di wilayah tersebut, seperti dikutip oleh Bloomberg hari ini.
Serangan di Nice terjadi di Promenade des Anglais, jalur utama di sepanjang pantai dekat Negresco, hotel Art Deco yang terkenal. Polisi dengan senapan mengenakan perlengkapan anti huru-hara hitam menutup jalan, sementara tentara memblokir persimpangan dan mencegah orang mendekati area kejadian.