Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Abu Sayyaf Sandera WNI: Sudah Tak Bisa Ditoleransi Lagi!

Pemerintah menganggap penyanderaan terhadap 3 WNI perairan Lahad Datu, Malaysia sudah tidak bisa ditoleransi. Pemerintah pun bakal mengambil upaya serius untuk membebaskan tiga WNI tersebut.
Menlu Retno Marsudi (kedua kanan) dan empat  ABK korban penyanderaan kelompok  Abu Sayyaf, tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (13/5)./Antara-M Agung Rajasa
Menlu Retno Marsudi (kedua kanan) dan empat ABK korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf, tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (13/5)./Antara-M Agung Rajasa

Kabar24.com, JAKARTA - Pemerintah menganggap penyanderaan terhadap 3 WNI perairan Lahad Datu, Malaysia sudah tidak bisa ditoleransi. Pemerintah pun bakal mengambil upaya serius untuk membebaskan tiga WNI tersebut.

Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri RI Retno P. Marsudi saat menggelar keterangan pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta.

"Penyanderaan itu tidak bisa ditoleransi, karena itu perlu upaya serius untuk pembebasan para sandera tersebut," kata Retno,  Senin (11/7/2016).

Dikatakan, sebagai langkah awal untuk pembebebasan para sandera, dia telah berkoordinasi dengan Menlu Malaysia dan Menlu Fipina. 

Tak  hanya itu, Kemenlu juga telah memerintahkan empat atase pemerintahan di kedua negara yakni Malaysia dan Filipina untuk berkoordinasi terkait pembebasan tiga WNI itu.

Adapun empat atase pemerintahan itu yaitu Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Konsulat Tawau, Konsulat Davao, dan Kedutaan Besar RI di Manila.

Selain kerja sama dengan dua negara tersebut, pemerintah saat ini sedang menggelar rapat di Kemenkopolhukam untuk membahas soal penyanderaan itu.

Sebelumnya, tujuh anak buah kapal (ABK) penangkap ikan disergap oleh kelompok bersenjata di perairan Lahad Datu, Malaysia pada Sabtu (9/7/2016) malam lalu.

Dari tujuh ABK tersebut, empat di antaranya dibebaskan, sedangkan tiga lainnya disandera kelompok tersebut. 
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper