Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Natuna Dilatih Keterampilan Pengolahan Ikan

Masyarakat nelayan di daerah perbatasan Natuna dilatih berwirausaha pengolahan ikan laut yang diharapkan bisa menjadi sumber alternatif baru bagi mereka.
Nelayan tradisonal/Reuters-Darren Whiteside
Nelayan tradisonal/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA- Masyarakat nelayan di daerah perbatasan Natuna dilatih berwirausaha pengolahan ikan laut yang diharapkan bisa menjadi sumber alternatif baru bagi mereka.

Bisnis.com, JAKARTA- Masyarakat nelayan di daerah perbatasan Natuna dilatih berwirausaha pengolahan ikan laut yang diharapkan bisa menjadi sumber alternatif baru bagi mereka.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Prakoso BS mengatakan pelatiihan itu digelar beberapa kali sepanjang Juli 2016 dan bertujuan untuk membekali masyarakat di wilayah perbatasan dengan skill yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal.

“Wirausaha bisa menjadi alternatif bagi masyarakat perbatasan untuk meningkatkan taraf hidup mereka, mengingat jauhnya akses mereka terhadap pusat pemerintahan, sehingga kami menganggap perlunya memberikan bekal pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dan koperasi bagi mereka,” ujarnya, Jumat (8/7/2016).

Dia mengatakan, materi pelatihan mencakup kewirausahaan dan perkoperasian, serta pelatihan keterampilan pengolahan panganan berbahan baku ikan dan pisang,"katanya.

Prakoso menambahkan pihaknya ke depan akan terus menindaklanjuti dan mendampingi para peserta pelatihan dengan materi pengemasan produk dan perluasan produk.

Menurut dia, hal itu diperlukan agar usaha masyarakat semakin berkembang. "Diharapkan juga dengan pelatihan ini akan tumbuh produk-produk baru yant akan menjadi unggulan dari Natuna," katanya.

Hal itu juga tidak menutup kemungkinan bahwa produk yang dihasilkan bisa menjadi ikon daerah yang bisa menjadi daya tarik wisata yang pada akhirnya mendatangkan kesejahteraan masyarakat.

"Dengan begitu masyarakat di daerah perbatasan tidak lagi merasa tidak diperhatikan oleh pusat. Sebab pemerataan pendapatan juga dirasakan oleh masyarakat sekalipun di daerah perbatasan atau terluar," kata Prakoso.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper