Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Siapkan Latihan Militer di Kepulauan Sengketa

China akan melakukan latihan militer di sekitar kepulauan Paracel yang sampai saat ini masih menjadi sengketa kawasan Laut China Selatan. Aksi Negeri Panda itu bisa kian memanaskan suasana teritorial laut yang penuh sengketa tersebut.
Situasi Pulau Pagasa, bagian dari Kepulauan Spratly yang disengketakan di kawasan Laut China Selatan dan berada di seberal barat Filipina (20/7/2011)./  Reuters/Rolex Dela Pena/Pool
Situasi Pulau Pagasa, bagian dari Kepulauan Spratly yang disengketakan di kawasan Laut China Selatan dan berada di seberal barat Filipina (20/7/2011)./ Reuters/Rolex Dela Pena/Pool

Bisnis.com, JAKARTA - China akan melakukan latihan militer di sekitar kepulauan Paracel yang sampai saat ini masih menjadi sengketa kawasan Laut China Selatan. Aksi Negeri Panda itu bisa kian memanaskan suasana teritorial laut yang penuh sengketa tersebut.

China akan secara rutin melakukan latihan militer di kawasan Laut China Selatan. Beberapa kawasan di teritorial laut itu menjadi sengketa setelah mengalami tumpang tindih kepemilikan oleh Vietnam, Filiphina, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.

Dalam pernyataan yang singkat, Administrasi Keselamatan Maritim China menyebutkan latihan akan berlangsung pada 5 Juli 2016 sampai 11 Juli 2016. Koordinat latihan pun mencakup area timur Pulau Hainan China hingga masuk ke Kepulauan Paracel.

"Selama latihan militer, kapal lain dilarang memasuki kawasan perairan tersebut," ujarn Administrasi Keselamatan Maritim China Seperti dikutip Reuters, Minggu (3/7/2016).

Saat ini China pun membangun landasan pacu pada Pulau Woody, lokasi keberadaan China terbesar dalam kepulauan Paracel. Salah seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengklaim sudah ada rudal-rudal yang disipakan oleh China di sana.

Kepulauan Paracel yang menjadi sengketa itu terjadi karena klaim kepemilikan bukan hanya dari China, tetapi juga Vietnam dan Taiwan.

Suasana Laut China Selatan kian memanas sejak China yang mengaku punya hak mutlak untuk melakukan akticitas di pulau-pulau kawasan perairan tersebut. Pasalnya kawasan itu sudah menjadi wilayah China sejak zaman lampau.  

Ketegangan di kawasan itu mulai meningkat sejak 12 Juli ketika pengadilan arbitrase mendengarkan pendapat sengketa antara China dan Filiphina terkait kawasan tersebut.

Terkait dengan itu, kawasan Laut China Selatan memang disebut kawasan lalu lintas padat perdagangan. Setiap tahunnya  ada perdagangan senilai US$5 triliun dengan kapal. Selain itu, perariran strategis itu juga kata akan energi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper