Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Palsu: Maluku Aman. Pers Diimbau Tak Ciptakan Ketakutan

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dr. Meylke Pontoh mengimbau pers di daerah ini tidak perlu membesar-besarkan peredaran kasus vaksin palsu karena provinsi ini sangat aman atau bebas dari masalah tersebut.
Vaksin polio/Antara
Vaksin polio/Antara

Kabar24.com, AMBON - Kasus vaksin palsu yang menjadi isu nasional belakangan ini rupanya menjadi masalah yang merepotkan pejabat kesehatan di daerah.

Karena itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dr. Meylke Pontoh mengimbau pers di daerah ini tidak perlu membesar-besarkan peredaran kasus vaksin palsu karena provinsi ini sangat aman atau bebas dari masalah tersebut.

"Intinya, saya mohon teman-teman pers jangan terlalu membesarkan masalahnya, dan memang semuanya ini perlu diwarning serta diperhatikan sehingga tidak menimbulkan ketakutan yang amat sangat dari masyarakat sendiri agar mereka bisa terhindar dari kecenderungan tidak mau diimunisasi," kata Meylke Pontoh di Ambon, Kamis (30/6/2016).

Vaksin palsu pertama kali ditemukan di Tanggerang namun pada prinsipnya kasus itu sudah ditindaklanjuti oleh Dirjen P2P Kemenkes sesuai surat edaran yang diberikan karena dirjen inilah yang bertanggungjawab langsung terhadap pemanfaatan vaksin.

Menurut Meylke Pontoh, kalau misalnya ada masyarakat yang mengikuti imunisasi atau mendapatkan pemberian imuniasai di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan pemeriintah itu dijamin mendapatkan vaksin asli, karena vaksin yang ada selama ini diproduksi oleh PT. Bio Farma yang merupakan instansi pemerintah dan jalur pendistribusiannya sangat jelas.

Misalnya dari Kementerian Kesehatan RI setelah melalui proses pentahapan pemeriksaan dan sebagainya di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sampai akhirnya diedarkan ke masyarakat sudah melalui beberapa langkah yang ketat.

Kemudiaan Kemenkes mendistribusikannya ke dinas kesehatan provinsi, baru diteruskan ke kabupaten/kota dan turun sampai ke rumah sakit atau jejaringnya serta ke puskesmas maupun puskesmas pembantu (Pustu) baru diturunkan lagi ke pos yandu maupun bidan desa.

"Bila masyarakat yang dapat imunisasi dari jejaring tersebut maka dipastikan aman dan sampai saat ini kami tetap nyatakan aman karena sudah dilakukan pemeriksaan sampel juga oleh Balai POM Ambon," ujarnya.

Sehingga masyarakat tidak perlu merasa terlalu khawatir dan jangan juga dibesar-besarkan karena imunisasi itu adalah upaya pencegahan penyakit-penyakit tertentu supaya jangan sampai menimbulkan kematian bayi atau balita di masa datang.

"Kalau sekarang tidak ada lagi orang tua yang mau menginginkan anaknya diimunisasi kemudian dia sakit pada suatu hari tentunya ini jadi masalah," kata Meylke Pontoh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper