Kabar24.com, HANOI - Hukuman berat berupa vonis mati dijatuhkan pengadilan Vietnam terhadap seorang perempuan warga negara Australia.
Perempuan Australia keturunan Vietnam itu divonis mati atas kasus perdagangan heroin yang diselundupkan dalam batang sabun, demikian laporan sejumlah media yang dikelola negara, Kamis (30/6/2016).
Pengadilan Rakyat Kota Ho Chi Minh pada Rabu menyatakan Nguyen Thi Huong yang berusia 73 tahun bersalah atas kepemilikan 36 batang sabun berisi 2,8 kilogram heroin di tasnya saat ia hendak terbang ke Australia pada Desember 2014, tulis koran kepolisian Kota Ho Chi Minh.
Petugas pengadilan dan diplomat Australia di kota itu belum dapat dimintai komentar terkait kasus tersebut.
Departemen Hubungan Dagang dan Luar Negeri Australia juga belum memberi keterangan saat dimintai informasi atas kasus itu.
Koran Tuoi Tre dan laman tuoitrenews.vn melaporkan, Huong mengaku sabun itu merupakan hadiah yang diberikan seorang perempuan bernama Helen saat mereka tengah berwisata ke kota pesisir Vung Tau.
Huong mengatakan di ruang persidangan, ia akan membawa sabun itu ke Australia sebagai hadiah, dan tidak mengetahui isi yang ada di dalamnya.
Namun, koran kepolisian Kota Ho Chi Minh menulis, Huong gagal membuktikan keberadaan Helen.
Pengadilan memutuskan, tindakan Huong "sangat berbahaya bagi masyarakat," hingga ia dinyatakan bersalah.
Saat ini ia divonis hukuman mati dengan suntik mati.
Koran Tuoi Tre melansir foto Huong saat ia akan keluar dari ruang persidangan pascakeputusan dibacakan. Huong tampak menutup mulut dengan tangannya.
Huong memiliki 15 hari untuk menyusun pembelaan meminta keringanan dari hukuman mati itu.
Hukuman mati masih diterapkan di negara komunis Vietnam dalam kasus penyelundupan heroin sebanyak 100 gram atau lebih.
Akhir 2013 lalu, Vietnam mengadopsi suntik mati dan meninggalkan pasukan tembaknya untuk mengeksekusi terdakwa.