Kabar24com, JAKARTA— Pihak Investigator Turki meneliti rekaman video dan keterangan sejumlah saksi pada Rabu (29/6/2016) setelah tiga tersangka pelaku bom bunuh diri melepaskan tembakan dan meledakkan diri di bandara Ataturk Istanbul.
Kejadian ini menewaskan 36 orang dan melukai hampir 150 orang lainnya.
Serangan di bandara tersibuk ketiga di Eropa tersebut merupakan satu dari serentetan bom bunuh diri paling mematikan di Turki. Negara ini merupakan bagian dari koalisi yang dipimpin Amerika Serikat untuk melawan ISIS.
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan serangan tersebut harus dianggap sebagai sebuah titik balik dalam usaha global untuk memerangi aksi terorisme yang menurutnya tidak menghargai iman maupun nilai-nilai.
Saksi dan pejabat setempat mengatakan salah seorang tersangka penyerangan melepaskan tembakan di terminal keberangkatan menggunakan senapan otomatis. Para penumpang pun berusaha berlindung dan menghindar sebelum akhirnyua ketiga tersangka meledakkan diri mereka sendiri di sekitar ruang kedatangan.
Rekaman video menunjukkan salah seorang tersangka ditembak di dalam gedung terminal oleh seorang petugas polisi sebelum jatuh ke lantai sementara para korban berlarian. Tersangka kemudian meledakkan dirinya 20 detik kemudian.
“Ini adalah sebuah teka-teki … Pihak berwenang memeriksa seluruh rekaman CCTV juga pernyataan saksi,” kata seorang pejabt Turki seperti dikutip dari Reuters, Rabu (29/6/2016).
Lembaga berita Dogan mengatakan hasil otopsi ketiga pelaku yang batang tubuhnya robek terpisah telah selesai. Diberitahukan pula kemungkinan bahwa pelaku merupakan warga negara asing tanpa menyebutkan asalnya.
“Serangan ini, yang menargetkan orang tidak bersalah, adalah sebuah kekejian, tindakan teroris terencana,” kata Perdana Menteri Binali Yildirim.
Dia menyebutkan ada bukti yang menunjukkan bahwa setiap tersangka meledakkan diri mereka sendiri setelah melepaskan tembakan. Pelaku diketahui datang ke bandara menggunakan taksi. Temuan awal menunjukkan ISIS berada di balik serangan ini.
Dua pejabat anti terorisme Amerika yang mengetahui investigasi tahap awal menyebutkan bahwa ISIS berada di daftar teratas tersangka paling dicurigai meskipun belum ada bukti.
Lebih dari 12 jam setelah serangan yang dimulai pada Selasa (28/6/2016) pukul 21.05 waktu setempat, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.
Posisi Istanbul yang menghubungkan Eropa dan Asia membuat bandara Ataturk, bandara terbesar di Turki, menjadi hub transit utama bagi penumpang di seluruh dunia.
“Bayi kecil menangis, orang-orang berteriak pecahan kaca dan darah dimana-mana. Keadaan sangat kacau. Kejadian itu menimbulkan trauma,” kata Diana Eltner (29) seorang psikolog asal Swiss yang melakukan perjalanan dari Zurich ke Vitenam tetapi harus dialihkan ke Istanbul karena dia ketinggalan pesawat.