Kabar24.com, KUALA LUMPUR— Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, merombak kabinetnya pada Senin (27/6/2016), menempatkan para loyalis partai di posisi yang penting dalam upaya memperkuat koalisi berkuasa di tengah spekulasi yang berpotensi menyerukan pemilihan lebih awal tahun depan.
Kemenangan telak dalam beberapa hasil pemilu telah menempatkan Najib dan partai berkuasanya, Barisan Nasional, pada posisi yang kuat. Pemilihan kabinet baru sepertinya merupakan sebuah langkah untuk membangun kekuatan koalisi.
“Ini akan lebih memperkuat pemerintahan saat ini untuk memastikan agenda pembangunan ekonomi, kesejahteraan dan keamanan berlanjut dengan mulus seperti yang dijanjikan,” kata Najib seperti dikutip dari Reuters, Senin (27/6/2016).
Seorang sumber dari pemerintahan menyebutkan bahwa hasil pemilihan yang kuat pada Mei lalu di Serawak dan pada dua pemilihan lainnya di awal bulan ini merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh Najib guna memutuskan kapan dia akan menyerukan pemilihan nasional yang sepertinya akan berlangsung pada paruh kedua 2017.
Perombakan kabinet terakhir kali dilakukan pada Juli 2015 ketik aNajib menurunkan pemimpin yang kritis terkait penanganannya atas lembaga milik negara 1MDB.
Najib yang mengepalai dewan penasihat 1MDB menghadapi tekanan berat setelah terungkapnya dana sebesar US$681 juta yang ditransfer ke rekening pribadinya. Najib menyanggah setiap kesalahan yang ditujukan padanya.
Najib jua menghadapi seruan untuk mundur dari jabatannya sepanjang tahun lalu terkait 1MDB yang diinvestigasi atas isu pencucian uang di sedikitnya enam negara termasuk Amerika, Swiss, dan Singapura.
Mah Siew Keong merupakan satu dari beberapa menteri yang baru ditunjuk. Dia merupakan seorang politisi senior keturunan China yang juga merupakan pemimpin Malaysian People’s Movement Party. Dia ditunjuk sebagai Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas.
Adapula Noah Omar, seorang pemimpin veteran United Malay National Organization (UMNO) yang ditunjuk sebagai menteri kesejahteraan perkotaan, perumahan, dan pemerintah daerah.
Menteri Keuangan Ahmad Husni Hanadzlah mengundurkan diri dari jabatnannya dengan karena alasan pribadi dan digantikan oleh Johari Abdul Ghani.
Abdul Rahman Dahlan ditunjuk untuk bertanggung jawab atas Unit Perencanaan Ekonomi di Departemen Perdana Menteri.