Kabar24.com, JAKARTA - Tak ada pilihan lain, Uni Eropa harus direkonstruksi total pascareferendum Inggris yang memenangkan kubu pendukung Brexit alias Britain Exit, keluar meninggalkan perhimpunan negara eropa.
Kurang lebih itulah pesan yang disampaikan milioner investor George Soros, Sabtu waktu setempat pascareferendum di Inggris, Jumat (24/6/2016).
Rekonstruksi menyeluruh, ujar Soros, merupakan satu-satunya cara untuk menyelamatkan Uni Eropa, walau demikian ia juga telah mengingatkan bahwa keputusan Inggris meninggalkan blok negara-negara di Benua Biru itu telah menciptakan disintegrasi di Uni Eropa dan hal itu tak dapat dibatalkan lagi.
Soros, yang sebelum refrendum mengingatkan kemungkinan goncangan keuangan jika Inggris meninggalkan UE, juga menyatakan bahwa efek keputusan itu juga akan berbalik merusak Inggris sendiri.
"Inggris tentu saja tidak akan lebih baik dari negara lain atas keputusannya meninggalkan UE, perekonomian dan masyarakat akan mengalami dampak signifikan dalam jangka pendek dan jangka menengahm" tulis Soros dalam komentarnya di website Project Syndicate.
Soros tercatat meraih untung besar pada tahun 1992 saat pound sterling mengalami crash hingga ke level terendah dan harus dikeluarkan dari mekanisme nilai tukar Eropa.
Ia, awal pekan ini, juga mengingatkan hal serupa akan terjadi. Berbicara sebelum referendum berlangsung, Soros memperkirakan kemenangan Brexit akan menekan mata uang Inggris hingga minimal 15%, bahkan mungkin lebih dari 20%, menjadi di bawah US$1,15. Prediksi itu termuat pada surat kabar Inggris, The Guardian,
Saat Brexit menang, pada Jumat (24/6) pound terkoreksi sekitar 10%, menjadi angka terendah dalam 31 tahun, meski tidak sampai berada di bawah $1.32. Tidak diketahui apakah kali ini Soros juga bermain dan mengeruk untung. Jubir Soros menolak memberi penjelasan apakah sang investor miliuner ini mempertaruhkan dananya untuk Brexit.
"Kini skenario kerusakan yang ditakutkan banyak pihak menjadi kenyataan, menciptakan disintegrasi pada Uni Eropa yang secara praktis tak bisa diperbaiki lagi," tulis Soros.
"Pasar finansial dunia sepertinya akan bergejolak lama, seiring rumitnya proses politik dan ekonomi atas perpisahan Inggris dari Uni Eropa dibicarakan,"
Ia mengilustrasikan bahwa konsekuensi Brexit ini bisa dibandingkan dengan krisis keuangan pada 2007-2008.
Soros menyebutkan Uni Eropa telah gagal memuaskan kebutuhan dan aspirasi warganya. Meski begitu, ia menyebut perlunya dukungan untuk merekonstruksi UE.
"Setelah Brexit, kita semua yang percaya bahwa UE dibangun oleh nilai dan prinsip-prinsip harus bersama-sama menyelamatkannya, merekonstruksinya secara menyeluruh," tulis Soros.
"Saya yakin sebagai konsekuensi dari Brexit pada pekan dan bulan-bulan mendatang akan semakin banyak orang yang bergabung dengan kita," ujar Soros.