Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satelit A3 Ditargetkan Perbaiki Data Pertanian dan Perikanan yang Belum Akurat

Peluncuran Satelit A3 atau Satelit IPB ditargetkan efektif mendukung program pemerintah, yakni memantau sekaligus memperbarui data-data pertanian dan perikanan nasional yang selama ini dinilai tak akurat.
Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla. /Bisnis.com
Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla. /Bisnis.com

Kabar24com, BOGOR—Peluncuran Satelit A3 atau Satelit IPB ditargetkan efektif mendukung program pemerintah, yakni memantau sekaligus memperbarui data-data pertanian dan perikanan nasional yang selama ini dinilai tak akurat.
 
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menyaksikan siaran langsung peluncuran Satelit A3 oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) yang bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor, Rabu (22/6/2016). Sementara itu, peluncuran satelit dilakukan di Sriharikota, India.
 
“Hal terpenting harus efektif meng-update seluruh data pertanian dan perikanan, karena selama ini hampir semua data kasat mata, laporan demi laporan ditambah akhirnya keliru semua,”ungkapnya.
 
Menurut dia, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Sayangnya, seringkali tak mengetahui secara akurat jumlah dan nilai kekayaan tersebut sehingga tak mampu dikuasai dengan baik. Pada akhirnya, negara seringkali merasa mengalami pencurian oleh pihak lain yang justru lebih tahu informasi rinci.
 
Kepala Lapan Thomas Djamaludin menyampaikan Satelit Lapan generasi ketiga itu membawa misi penginderaan jauh eksperimental untuk memantau sumberdaya pangan.
 
Dia menyebutkan, satelit dibangun agar mampu mengidentifikasi lahan tutupan dan penggunaan lahan serta pemantauan lingkungan. Muatan penginderaan jauh satelit ini berupa 4 bands multispectral imager beresolusi 18 meter dengan lebar swath 100 kilometer.
 
Sebelumnya, Thomas menjelaskan Lapan A3 merupakan satelit pertama yang murni dirancang oleh para insinyur dalam negeri menggunakan fasilitas instansi pemerintah. Sebelumnya, Lapan A1 yang meluncur pada 2007 dirancang oleh luar negeri, sementara Lapan A2 atau Lapan Orari yang luncur pada 2015 hanya pembuatannya yang dilakukan di dalam negeri.
 
Sebagai informasi, pembuatan satelit Lapan A3 itu menelan anggaran negara mencapai Rp60 miliar. Nilai itu lebih besar dibandingkan pembuatan Satelit Lapan A2 dan Lapan A1 yang masing-masing menghabiskan dana Rp50 miliar dan Rp35 miliar.
 
Lapan memilih India sebagai lokasi peluncuran satelit karena prosedur peluncuran di negara Asia Selatan itu relatif lebih mudah dengan biaya yang juga lebih murah dibandingkan negara potensial lain.
 
Nantinya, Satelit Lapan A3 akan mengalami orbit polar dengan mengelilingi bumi sebanyak 14 kali dalam sehari, dan melintasi Indonesia sebanyak empat kali sehari.
 
Peluncuran Satelit Lapan A3 membawa empat misi. Pertama, pemantauan lahan khususnya pertanian serta mengekstraksi informasi pertanian melalui kerjasama dengan IPB.
 
Misi kedua, pemantauan kapal untuk sektor kelautan. Menurut dia, misi ini melengkapi data yang diperoleh dari Satelit Lapan A2.
 
“Satu satelit Lapan bisa mendeteksi 2,4 juta kapal secara global. Nanti kedua satelit itu informasinya bisa lebih akurat lagi karena lebih sering melintasnya,”tutur Thomas.
 
Misi ketiga, pengukuran medan magnet bumi. Sementara itu, misi terahir ialah uji eksperimen rekayasa komponen yang dikembangkan para insinyur Lapan, antara lain sensor bintang pengarah satelit dan pengendalian satelit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper