Kabar24.com, PADANG—Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Sumatra Barat per Mei 2016 mencapai Rp1,58 triliun dari tiga bank atau tumbuh 115% dari tahun sebelumnya.
Namun, pemda meminta bank-bank lainnya ikut berpartisipai menyalurkan KUR di daerah itu.
Kabid Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar Desmadi Idrus menyebutkan angka penyaluran KUR di daerah itu jauh meningkat dari tahun sebelumnya, terutama didorong kebijakan subsidi bunga dan prioritas pemerintah ke sektor usaha mikro kecil dan menengah.
“Angkanya cukup tinggi jika dibandingkan tahun sebelumnya. Tetapi kami harapkan bank lain juga ikut menyalurkan, terutama BPD [Bank Nagari],” katanya, Senin (20/6).
Meski mengalami peningkatan, menurutnya, penyaluran KUR tersebut baru menyentuh sebagian kecil pelaku usaha di daerah itu, yang totalnya berkisar 600.000 UMKM.
Apalagi, sektor UMKM berkontribusi hingga 60% terhadap pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) Sumbar.
“Persoalan utama UMKM memang di permodalan. KUR ini sangat membantu untuk mengembangkan usaha mereka, makanya kami minta bank meningkatkan penyaluran KUR,” ujarnya.
Adapun, per Mei 2016, penyaluran KUR di daerah itu mencapai Rp1,58 triliun dari tiga bank, yakni BRI sebesar Rp1,23 triliun kepada 74.436 debitur, BNI sebesar Rp161 miliar kepada 731 debitur, dan Bank Mandiri Rp179 miliar untuk 822 debitur.
Sementara itu, plafon penyaluran KUR secara keseluruhan di daerah itu sampai saat ini mencapai Rp4,47 triliun dari delapan bank dengan jumlah debitur mencapai 134.524 orang, dan outstanding kredit yang masih berjalan sebesar Rp2,02 triliun.
Ronny Venir, Pemimpin Wilayah Padang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., menyatakan akan meningkatkan alokasi penyaluran KUR di daerah itu, mengingat tingginya permintaan permodalan dari pelaku usaha.
“Untuk alokasi tahun ini, target kami Agustus tuntas. Setelahnya [ditambah atau tidak] tergantung kantor pusat dan pemerintah,” katanya.
Dia mengatakan BNI mengalokasikan KUR sebesar Rp775 miliar tahun ini untuk wilayah Padang meliputi Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau dan Kerinci, Provinsi Jambi.
Menurutnya, penyaluran KUR perseroan di daerah itu meningkat empat kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp208 miliar. Tahun lalu, realisasi penyaluran KUR BNI Wilayah Padang mencapai 108%.
Soal kemungkinan adanya tambahan alokasi KUR, Ronny mengaku masih menunggu kebijakan kantor pusat dan pemerintah, apakah ada penambahan alokasi untuk daerah yang sudah menuntaskan penyaluran.
Adapun, penyaluran KUR milik bank plat merah tersebut di tiga provinsi itu masih didominasi sektor perdagangan dengan porsi mencapai 80%. Sedangkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan/NPL sektor itu diklaim stabil di bawah 2%.