Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres: RI akan Bertindak Tegas Mengenai Klaim China atas Natuna

Indonesia bertekad untuk menegaskan hak eksklusifnya hingga ke sudut Laut China Selatan di mana telah terjadi bentrokan antara kapal angkatan laut Indonesia dengan Kapal China.
Kapal Perang RI/Antara-Ilustrasi
Kapal Perang RI/Antara-Ilustrasi

Bisnis.com,JAKARTA - Indonesia bertekad untuk menegaskan hak eksklusifnya hingga ke sudut Laut China Selatan yang telah terjadi bentrokan antara kapal angkatan laut Indonesia dan kapal China.

Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla mengatakan Indonesia akan mengirimkan pesan kepada China agar China menghargai kedaulatan Asean atas wilayah perairan di sekitar Pulau Natuna.

“Ini bukanlah bentrokan tetapi kami sedang berusaha melindungi daerah tersebut,” kata Jusuf Kalla seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/6/2016).

Kalla juga menyebutkan bahwa Indonesia akan bersikap lebih tegas.

Pada akhir pekan, Kementerian Luar Negeri China menyebutkan kapal angkatan laut Indonesia melakukan penembakan atas kapal nelayan China dekat dengan pulau tersebut pada Jumat dan melukai satu orang.

Namun, Angkatan Laut Indonesia merespons pernyataan tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya hanya memberi tembakan peringatan terhadap kapal berbendera China yang dituduh melakukan illegal fishing dan tidak ada yang terluka atas tembakan tersebut.

Kejadian ini merupakan konfrontasi ketiga di dekat Pulau Natuna dalam tahun ini. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di laut China selatan karena China berkukuh bahwa 80% wilayah tersebut adalah miliknya.

Namun, Indonesia menolak ketika China juga mengikut sertakan Pulau Natuna, yang merupakan bagian dari Indonesia, dalam sembilan garis imajiner dalam petanya yang berarti negara tersebut juga mengklaim wilayah Natuna.

“Kami fokus terhadap dasar hukum,” ujar Kalla merujuk pada Convention on the Law of The Sea (UNCLOS/Konfensi Hukum Laut) oleh PBB.

Dia menegaskan bahwa Indonesia akan mengirim pesan kepada China untuk menghormati kedaulatan di wilayah tersebut sesuai dengan hukum.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper