Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkuat Kerja Sama Militer, Presiden Suriah Terima Utusan Rusia

Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Sabtu (18/6) menerima Menteri Pertahanan Rusia Sergey Kuzhugetovich Shoygu, yang tiba pertama-tama di Pangkalan udara Hmeimim, yang dikelola Rusia, di Kota Latakia, sebelum bertemu Bashar.
Presiden Suriah Bashar al-Assad/Reuters
Presiden Suriah Bashar al-Assad/Reuters

Kabar24.com, DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Sabtu (18/6/2016) menerima Menteri Pertahanan Rusia Sergey Kuzhugetovich Shoygu, yang tiba pertama-tama di Pangkalan udara Hmeimim, yang dikelola Rusia, di Kota Latakia, sebelum bertemu Bashar.

Shoygu diberi tugas mengunjungi Suriah oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, kata Kantor Berita Suriah, SANA. Dia mengatakan pembicaraannya dengan Bashar menyentuh masalah kerja sama militer antara kedua negara dalam hal menghadapi kelompok teror di Suriah.

SANA tak memberi perincian lebih lanjut, tapi kunjungan tersebut memiliki kepentingan sebab itu adalah kunjungan pertama yang diumumkan bagi Shoygu ke Suriah selama krisis di negara Arab tersebut.

Pada 9 Juni, Shoygu tiba di Teheran untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehghan dan Menteri Pertahanan Suriah Fahd Jassem Al-Freij guna membahas "perkembangan regional dan cara memperkuat serta mengembangkan perang melawan terorisme", kata media Iran.

Pertemuan itu diserukan oleh Iran, dan dikatakan telah menyentuh masalah gencatan senjata di Suriah.

Rusia, yang telah menyediakan perlindungan udara dan serangan udara bagi pasukan Pemerintah Suriah sejak Desember, pada 15 Juni mengumumkan satu rejim ketenangan telah diberlakukan di Aleppo, demikian laporan Xinhua --yang dipantau, Minggu (19/6/2016) siang. "Tujuannya ialah menurunkan tingkat kerusuhan bersenjata dan menstabilkan keadaan", katanya.

Pengumuman tersebut dikeluarkan cuma beberapa hari setelah Presiden Bashar mengumumkan ia akan "membebaskan setiap jengkal tanah Suriah dari tangan oposisi".

Pada Sabtu pagi, Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia menyatakan Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida, dan kelompok sekutunya merebut tiga kota kecil di Aleppo, setelah pertempuran melawan militer Pemerintah Suriah.

Front An-Nusra dan kelompok mujahidin lain telah terlibat pertempuran sengit dengan militer Suriah di pinggiran selatan Aleppo selama empat hari belakangan, ketika kelompok teror melancarkan serangan besar terhadap posisi tentara pemerintah, kata Observatorium.

Kelompok pengawas yang berpusat di Inggris itu menyatakan gerilyawan akhirnya merebut Kota Kecil Zaytan, Khalsa dan Burheh.

Kunjungan Menteri Pertahanan Rusia itu diduga bertujuan membahas pendapat Suriah mengenai masalah gencatan senjata, kata banyak pengulas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper