Kabar24.com, MEDAN--Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatra Utara (Sumut) membantah adanya aksi distributor 'nakal' yang menyebabkan penaikan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Rouli Tambunan menuturkan sepanjang Lebaran, pihaknya tidak ada melihat aksi distributor nakal.
Dia menilai para distributor di Sumut masih konsisten untuk menjaga pasokan pangan di Sumut.
"Kami tak mungkin memaksa distributor dan pedagang menurunkan harga. Kami hanya minta agar mereka tak terlalu mengejar untung besar, bisa untung tapi sekaligus beramal," katanya, Rabu (8/6/2016).
Rouli mengatakan bila Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) mengindikasikan adanya distributor nakal menjelang Ramadhan dan menyebabkan penaikan harga, maka harus disertai bukti yang lengkap.
Sebelumnya, Ketua KPPU Perwakilan Medan Abdul Hakim Pasaribu mengatakan, saat ini feed lotter di Sumut mulai mengeluhkan pasokan sapi potong. Selain itu harga daging sapi di Sumut saat ini berkisar Rp120.000 per kilogram.
Abdul menjelaskan, saat ini ada dua komoditas yang tengah mengalami kenaikan harga di pasar secara signifikan yakni bawang merah dan gula.
Abdul menilai khususnya kenaikan harga bawang merah sudah tidak masuk akal. Hasil sidang menemukan, harga bawang merah mencapai Rp45.000 per kg dari harga normal Rp25.000 per kg.
Rouli menambahkan pada pekan ini, Sumut akan kedatangan daging sapi impor sebanyak 300 ton yang masuk secara bertahap dengan harga jual Rp80.000 per kilogram kepada konsumen.
Tahap pertama sebanyak 11 ton daging sapi. Dia mengungkapkan daging sapi tersebut bisa meredam penaikan harga daging yang terjadi di Sumut.
Jelang Lebaran, Sumut Tepis Ada Distributor Pangan Nakal
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatra Utara (Sumut) membantah adanya aksi distributor 'nakal' yang menyebabkan penaikan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
32 menit yang lalu
Anak Buahnya Jadi Tersangka, Meutya Hafid Belum Bisa Lakukan Audit Sistemik
3 jam yang lalu