Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Donald Trump Tunduk Pada Tekanan Partai

Tunduk pada tekanan dari sesama anggota Partai Republik, Donald Trump, mengatakan dia tidak akan lagi berbicara soal hakim Meksiko-Amerika setelah Ketua DPR AS Paul Ryan mengecam kritik yang dilayangkan sang miliuner tersebut kepada sang hakim dan menyebutnya rasis.
Donald Trump/Reuters
Donald Trump/Reuters

Kabar24.com,JAKARTA—Tunduk pada tekanan dari sesama anggota Partai Republik, Donald Trump, mengatakan dia tidak akan lagi berbicara soal hakim Meksiko-Amerika setelah Ketua DPR AS Paul Ryan mengecam kritik yang dilayangkan sang miliuner tersebut kepada sang hakim dan menyebutnya rasis.

Namun, Trump menolak permohonan dari para pemimpin partai untuk menarik kata-katanya yang menyebut Hakim Distrik Gonzalo Curiel bersikap bias karena adanya darah Meksiko yang mengalir dalam dirinya. Trump juga menolak mencabut permintaannya agar sang hakim mengundurkan diri dari kasus yang melibatkan Trump University.

Trump mengatakan bahwa pernyataan yang dia lontarkan sebelumnya telah disalahartikan.

 “Saya tidak merasa bahwa garis keturunan seseorang membuat mereka tidak mampu untuk bersikap berimbang. Namun, berdasarkan putusan yang saya terima untuk kasus perdata Trump University, saya merasa dibenarkan untuk bertanya mengapa saya mendapat peradilan yang tidak adil,” kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/6/2016).

Trump sebelumnya mengatakan bahwa garis keturunan Curiel mempengaruhi keputusan yang dibuat sang hakim dalam kasus tersebut karena kampanye retorik Trump mengenai imigran illegal. Trump berjanji akan menutup perbatasan Amerika-Meksiko dengan membangun dinding pemisah.

Ryan mengecam komentar Trump yang telah mengancam akan mengacaukan kesolidan partai Republik.

 “Saya menyayangkan pernyataan yang dia buat. Mengklaim seseorang tidak kompeten dalam pekerjaannya karena ras sama seperti definisi yang ada di buku mengenai pernyataan rasis. Saya rasa komentar seperti ini harus dicabut,” kata Ryan.

Kontroversi serangan Trump terhadap sang hakim membuat usaha untuk menyatukan partai Republik menjelang pemilihan pada 8 November nanti mundur selangkah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper