Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia terpilih menjadi salah satu negara yang menghadiri persiapan Paris Peace Conference, yang akan membicarakan proses perdamaian antara Israel dengan Palestina.
Arrmanatha Nasir, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, mengatakan Prancis secara khusus mengundang beberapa negara yang dianggap terlibat aktif dalam proses perdamaian Israel-Palestina, untuk ikut dalam persiapan Paris Peace Conference.
“Menteri Luar Negeri akan langsung bertolak ke Paris, Prancis, karena acaranya akan dimulai pada 3 Juni 2016. Pari Peace Conference sendiri rencananya akan diselenggarakan pada paruh kedua tahun ini,” katanya, Rabu (1/6/2016).
Arrmanatha menuturkan Indonesia dinilai memiliki posisi yang unik sebagai negara yang selalu mengampanyekan solusi untuk persoalan Israel-Palestina. Padahal, proses perdamaian antara Israel-Palestina terakhir kali dilakukan pada 2012.
Dengan status sebagai negara muslim terbesar di dunia dengan letak geografis di luar Timur Tengah, Indonesia diharapkan mampu memberikan perspektif baru dalam permasalahan Israel-Palestina. Paris Peace Conference sendiri nantinya akan menekankan pentingnya two-state solution.
Selain Indonesia, acara itu juga akan dihadiri oleh negara anggota tetap dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yakni Amerika serikat, Tiongkok, Rusia, Inggris, dan Prancis. Selain itu, negara Uni Eropa, seperti Belanda, Italia, Spanyol, Irlandia, dan Polandia juga akan ikut menghadiri acara itu.
Selain itu, Kanada, Arab saudi, Maroko, dan Turki juga akan ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Nantinya, PBB, Uni Eropa, dan Liga Arab akan menjadi organisasi internasional yang diundang untuk dimintai pendapatnya.