Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Indonesia 23 Mei, Seksi Utama: Menanti Jurus Jitu Bankir

Berikut ringkasan headlines Bisnis Indonesia edisi cetak Senin, 23 Mei 2016. Seksi Utama, menanti jurus jitu bankir.
Bisnis Indonesia Cetak Edisi Senin, 23 Mei 2016 Seksi Utama/epaper.bisnis.com
Bisnis Indonesia Cetak Edisi Senin, 23 Mei 2016 Seksi Utama/epaper.bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ringkasan headlines Bisnis Indonesia edisi cetak Senin, 23 Mei 2016. Untuk menyimak lebih lanjut, silakan kunjungi http://epaper.bisnis.com/

Seksi Utama

Hal 1. LABA BANK TERGERUS: Menanti Jurus Jitu Bankir

Kelihaian bankir dalam membukukan kinerja positif pada tahun ini menjadi tantangan. Naiknya alokasi pencadangan risiko perbankan pada kuartal I/2016 hingga 32,96%, menggerus perolehan laba bersih di industri perbankan.

ANTISIPASI LEBARAN: PTPN Dapat Manisnya Impor Gula Mentah

Pemerintah memberi alo kasi impor gula mentah atau raw sugar se banyak 381.000 ton kepada beberapa pa brik gula milik PTPN. Kebijakan itu untuk meng - antisipasi tingginya permintaan ter utama saat menghadapi Lebaran

PERSPEKTIF

Sunarsip Chief Economist PT Bank Bukopin Tbk.

Pertumbuhan Ekonomi, Kredit Korporasi, dan Suku Bunga

Pertumbuhan ekonomi kuartal I/2016 yang mencapai 4,92% (year on year/yoy), dinilai masih belum sesuai ekspektasi. Pengeluaran pemerintah yang semula diharapkan tumbuh lebih kuat dan menjadi dorongan bagi sisi pengeluaran lainnya ternyata hanya tumbuh 2,93%. Kinerja yang kurang mengesankan di kuartal I/2016 ini juga yang akhirnya mendorong Bank Indonesia (BI) merevisi perkiraan ekonomi 2016 dari 5,2%—5,6% menjadi 5,0%—5,4%

Hal 2.OPINI :Ada Apa Dengan Pajak Bunga SUN?

HARYO KUNCORO Dosen Keuangan Negara FE Universitas Negeri Jakarta

Belanja pemerintah masih saja di bawah harapan. Sampai Maret 2016, realisasi be lan ja pemerintah ba ru Rp586,8 triliun atau 28% dari target pada APBN.

Hal 3.BISNIS PERHOTELAN: Pasokan Melaju, Permintaan Tergerus

Tidak seimbangnya permintaan kamar hotel perlu diantisipasi kalangan pebisnis perhotelah di wilayah Jakarta dan kota penyangga. Pasokan kamar baru sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai 10.290 kamar.

Hal 4. PERTUMBUHAN EKONOMI: Target PDB Dinilai Tak Realistis

Batas atas perkiraan pertumbuhan ekonomi yang diajukan oleh pemerintah dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal 2017 dinilai tidak realistis serta tidak sinkron dengan asumsi lainnya.

Hal 5. INTERVENSI KURS YEN:Kebijakan Jepang Untungkan Asia

Keinginan Jepang menerapkan kebijakan moneter ekstra longgar dan intervensinya terhadap yen, rupanya memiliki beberapa efek positif bagi negara berkembang di Asia, terutama Asia Tenggara.

Hal. 6 dan 7

Iklan Neraca BPJS Kesehatan 31 Desember 2015

Hal 8. PENYEDIAAN AIR BERSIH DKI: PAM Jaya Segera Ajukan Suntikan Modal Rp6,5 Triliun

Perusahaan Daerah Air Minum Provinsi DKI Jakarta, PAM Jaya, akan segera mengajukan permintaan suntikan modal melalui skema penyertaan modal pemerintah atau PMP kepada Pemda DKI Jakarta sebesar Rp6,5 triliun.

Hal 9. INSENTIF PENANAMAN MODAL: Ini Dia Jurus Bali Menarik Investasi

Bali akan memberikan kemudahan dan insentif bagi masyarakat lokal maupun investor yang bersedia menanamkan investasinya di daerah ini dengan memenuhi ketentuan yang telah disyaratkan.

Hal 10. POLICYTALK: BUPATI KAMPAR JEFRY NOER Mengandalkan Filosofi ‘Memandikan Kuda’

Pemerintah Kabupaten Kampar rutin menggulirkan program rumah tangga mandiri pangan dan energi (RTMPE) setiap bulan. Melalui program itu, warga Kampar diharapkan terlepas dari kemiskinan, pengangguran, dan rumah kumuh. Bisnis mewawancarai Bupati Kampar Jefry Noer mengenai peluang, tantangan, dan berbagai persoalan di daerah berjuluk ‘Serambi Mekah’ di Provinsi Riau itu.

Hal 11. PENYALAHGUNAAN POSISI DOMINAN: KPPU Cermati Lion Air

Komisi Pengawas Persaingan Usaha akan menyelidiki operator penerbangan Lion Air apabila tetap menghentikan penerbangan ke sejumlah rute tanpa alasan yang jelas.

Hal 12. RUU PENGAMPUNAN PAJAK:DPR Minta Tarif Tebusan Dinaikkan

Komisi XI DPR berencana menaikkan tarif uang tebusan yang menjadi salah satu pembahasan dalam Rancangan Undang-Undang Pengampunan Pajak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ahmad Yusuf
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper